Bangkai Paus Terdampar
Warga Diminta Tidak Konsumsi Bangkai Paus Sperma yang Ditemukan di Desa Delaki Alor
Terkait kondisi bangkai Paus seberat 9 ton tersebut menurut Goro, kondisinya mengarah ke kode terdampar 3 yang artinya mengarah ke kondisi busuk.
Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela
POS-KUPANG.COM, KALABAHI - Kepala Kantor Cabang Dinas Kelautan Wilayah Kabupaten Alor, Provinsi NTT, Muhammad Saleh Goro, S.Pi., M.Pi meminta warga Desa Delaki, agar tidak mengkonsumsi bangkai Paus Sperma yang ditemukan di perairan Desa Delaki, Kecamatan Pantar Tengah, Kabupaten Alor pada Selasa, 2 April 2024.
“Kami tidak menyarankan bangkai tersebut dimakan. Karena belum diketahui penyebab kematian Paus tersebut, dikhawatirkan bangkai tersebut bisa menjadi sumber penyakit bagi yang mengkonsumsinya,” ujar Goro Selasa, 2 April 2024.
Sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) lanjut Goro, bangkai tersebut harus dikuburkan atau dibakar.
“Secara SOP bangkai Paus tersebut harus dikubur. Jika bobotnya terlalu berat maka harus dibakar. Kejadian ini ketika ditemukan, kami berkoordinasi dengan karang taruna setempat ketika tiba di lokasi warga sudah potong dan membagikan daging Paus tersebut,” ungkapnya.
Efek samping terburuk dari mengkonsumsi bangkai Paus tersebut kata Goro, bisa menyebabkan kematian.
“Kita berkaca dari kejadian di Tanzania bangkai Penyu yang terdampar di makan, dan menyebabkan kematian bagi yang mengkonsumsi daging penyu tersebut. Ini dikarenakan ada bakteri dalam daging tersebut. Kami sampaikan agar bangkai Paus tidak untuk dikonsumsi, agar menghindari efek samping kesehatan yang serius,” jelas Goro.
Baca juga: BREAKING NEWS: Bangkai Paus Terdampar di Desa Delaki Alor
Terkait kondisi bangkai Paus seberat 9 ton tersebut menurut Goro, kondisinya mengarah ke kode terdampar 3 yang artinya mengarah ke kondisi busuk.
“Bangkai Paus tersebut kalau kami lihat mengarah ke kode terdampar 3, yang artinya mengarah ke kondisi mulai membusuk sekitar 20 persen,” pungkas Goro.
Adapun bangkai Paus Sperma tersebut memiliki
panjang mencapai 8 meter, dengan tinggi 2,10 meter. Bangkai ini pertama kali ditemukan warga, mengapung di perairan laut Desa Delaki. Warga kemudian menarik bangkai tersebut ke tepi, dan sempat membagikan bangkai paus tersebut. (cr19)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.