Timor Leste
Kapan Timor Leste Dapat Menjadi Anggota Penuh ASEAN?
Negara-negara muda ini dipaksa untuk melampaui standar yang jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara anggota blok Asia Tenggara sebelumnya.
Oleh Joao da Cruz Cardoso
POS-KUPANG.COM - Sejak Timor Leste diberikan status pengamat resmi dan menerima persetujuan prinsip untuk menjadi anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada KTT ASEAN ke-40 dan ke-41 di Kamboja pada tahun 2022, negara ini perlahan-lahan bergerak menuju keanggotaan di ASEAN, blok 10 negara.
Bulan Mei 2023, pada KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, negara-negara anggota ASEAN di Indonesia mengadopsi Peta Jalan untuk keanggotaan penuh Timor Leste di ASEAN dan Lampiran-lampirannya, yang dirumuskan oleh Dewan Koordinasi ASEAN setelah perjalanan pencarian fakta ke negara tersebut.
Selanjutnya, pada bulan September 2023, pada KTT ASEAN ke-43 di Jakarta, Presiden Indonesia Joko Widodo mendorong negara-negara anggota ASEAN dan mitra eksternal untuk membantu Timor Leste memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam Peta Jalan.
Pada saat yang sama, Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao menyoroti pentingnya keanggotaan ASEAN untuk “memberikan kepercayaan dan keamanan kepada perusahaan dan investor asing untuk berinvestasi di Timor Leste,” yang “penting bagi pertumbuhan perekonomian Timor-Leste.”
Sejalan dengan itu, Timor Leste telah mengintensifkan upayanya untuk bergabung dengan blok tersebut, dengan menunjuk seorang wakil menteri untuk urusan ASEAN dan menyiapkan rencana aksi untuk implementasi Peta Jalan tersebut.
Baru-baru ini, pada bulan lalu, Dewan Menteri Timor Leste menyetujui rancangan resolusi pemerintah mengenai mekanisme koordinasi yang akan membantu memfasilitasi aksesi Timor Leste.
Baca juga: Sekjen ASEAN Dijadwalkan Kunjungi Timor Leste
Dengan diadopsinya resolusi tersebut, Timor Leste kini dapat berupaya memenuhi kriteria yang diperlukan untuk keanggotaan ASEAN, mengalokasikan sumber daya untuk mencapai tujuan tersebut, dan menetapkan batas waktu yang wajar kapan keanggotaan penuhnya pada akhirnya akan terwujud.
Pada Forum Media ASEAN ke-7 di Jakarta pada bulan Oktober, Sayakane Sisouvong, mantan wakil sekretaris jenderal ASEAN, berbagi beberapa pembelajaran penting mengenai aksesi Laos ke ASEAN pada tahun 1997.
Pertama, mantan sekretaris jenderal tersebut mengatakan bahwa Timor Leste perlu melakukan penilaian kesiapan negara untuk bergabung dengan ASEAN untuk memungkinkan identifikasi kekurangan apa pun.
Kedua, perlunya membangun konsensus nasional dimana masyarakat di semua tingkatan dapat menerima pentingnya keanggotaan ASEAN. Hal ini akan memungkinkan negara tersebut mendiskusikan dengan cermat keuntungan dan kerugian keanggotaan, dan dengan demikian mempersiapkan diri dengan lebih baik.
Ketiga, perlu menunjuk pejabat yang dapat berinteraksi dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya di semua tingkatan. Hal ini termasuk meningkatkan kemahiran berbahasa Inggris, bahasa kerja ASEAN, yang akan memungkinkan keterlibatan tidak hanya antar pemerintah tetapi juga antara dunia usaha dan masyarakat di kawasan.
Terakhir, Sayakane mengatakan bahwa Dili perlu mempersiapkan infrastruktur yang diperlukan untuk menjadi tuan rumah pertemuan puncak regional dan global.
Pembelajaran yang ditonjolkan oleh mantan Sekretaris Jenderal ini selaras dengan kriteria dan pencapaian yang ditetapkan dalam Peta Jalan, yang mengharuskan Timor-Leste untuk:
Menunjukkan kemampuan dan kesiapan untuk menerapkan dan mematuhi Piagam ASEAN dan melaksanakan kewajiban keanggotaan ASEAN serta kapasitas kelembagaan untuk melaksanakan dan mematuhi Visi Komunitas ASEAN, Cetak Biru Komunitas ASEAN dan dokumen-dokumen yang menyertainya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.