Berita NTT

Penderita Varises Bisa Dapatkan Layanan di RS Siloam Kupang

Dikatakan dr. Teguh, untuk varises memang paling sering ada pembuluh darah yang berkelok terutama pada kaki, namun  ternyata spektrum

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Dokter Spesialis Bedah Vaskular RS Siloam Kupang, dr. Teguh Dwi Nugroho, Sp.B., Subsp BVE (K), Head of Marketing RS Siloam Kupang, Gede Adhistira Wiratma dan host jurnalis Pos Kupang, Ella Uzurasi. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Para penderita varises di Nusa Tenggara Timur sudah bisa mendapatkan pelayanan di RS Siloam Kupang

Dokter spesialis bedah vaskular RS Siloam Kupang, dr. Teguh Dwi Nugroho, Sp.B., Subsp BVE (K) mengungkapkan hal ini dalam Podcast Pos Kupang, Kamis, 29/02/2024 bersama Head of Marketing RS Siloam  Kupang, Gede Adhistira Wiratma. 

Dikatakan dr. Teguh, untuk varises memang paling sering ada pembuluh darah yang berkelok terutama pada kaki, namun  ternyata spektrum atau gejala varises lebih luas daripada itu. 

"Kalau di kedokteran itu kita memakai dari clinical 0 sampai clinical 6. Jadi kalau yang terlihat ada pelebaran pembuluh darah itu sudah di clinical 2," kata dr. Teguh. 

"Clinical yang ke enam yang paling ditakutkan adalah adanya ulkus atau adanya luka pada kaki karena varises. Nah ini yang sudah fase akhir dari varises. Luka pada varises akan menyebabkan penyembuhan yang lama. Jadi dibayangkan kalau misalkan ada keluarga atau saudara yang punya luka yang harus izin sampai beberapa lama sampai berminggu-minggu, berbulan-bulan dan hasilnya nggak bagus. Itu kan berarti pekerjaannya terganggu, kualitas hidupnya tidak baik, nyeri terus dan itu yang paling ditakutkan," lanjutnya. 

Menurut dia, banyak sekali orang-orang yang "memfitnah" kencing manis. Pasien yang sudah punya luka yang besar datang ke dokter dan mengatakan luka kencing manis. 

"Kalau kita yang biasa merawat luka, kita tahu bahwa kencing manis itu selalu harus ada yang pertama, gula darah harus tinggi kemudian luka-luka ini bisa kita lihat dan kita identifikasi dari lukanya di mana lokasinya," ungkapnya. 

Dijelaskan dr. Teguh, secara populasi dari teori sebenarnya 40 persen dari penduduk punya varises jadi ada 4 dari 10 orang yang menderita varises

Varises sendiri tidak tidak langsung menyebabkan kematian tapi sangat mengganggu. 

"Sebenarnya yang perlu benar-benar ditekankan adalah, varises itu bukan masalah kosmetik tetapi varises itu masalah medis. Nah masalah medis itu keluhan medis yang biasanya diderita oleh penderita varises adalah mereka kakinya terasa berat, keram dan pegal-pegal terutama saat setelah beraktivitas. 
Gejala ini bisa berkurang setelah penderita beristirahat," kata dr. Teguh.

"Kalau tidak kakinya agak bengkak kanan dan kiri atau cuma kanan saja, nah itu gejala-gejala yang mulai perlu diperhatikan sama pasien dan mungkin coba untuk datang berkonsultasi karena semua layanan kesehatan sudah ada BPJSnya jadi semua kembali ke diri masing-masing, mau memeriksakan diri nggak," tambahnya. 

Lanjut dia, penyebab utama varises adalah keturunan. Apakah pasien atau orang tersebut mempunyai bakat vena yang baik atau tidak sehingga misalkan seseorang mempunyai bakat vena yang baik, kuat, maka tidak masalah baginya untuk langsung duduk bersila setelah berlari. 

Tetapi kalau bakat venanya tidak baik maka akan lebih mudah terkena varises meskipun hanya berjalan. 

Selain itu, ada pekerjaan dan keseharian yang bisa meningkatkan resiko terjadinya varises misalnya pekerjaan yang duduk lama atau berdiri lama, orang-orang yang obesitas juga pada wanita resikonya lebih tinggi daripada pria terutama wanita yang hamil banyak anak. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved