Arti Kata

Apa Itu Rabies? Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Kenali gejala, penyebab, dan cara mengatasi gigitan hewan pembawa rabies berikut ini.

Penulis: Agustina | Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
RABIES - Gambar ilustrasi anjing rabies. 

POS-KUPANG.COM - Apa itu Rabies? Rabies atau anjing gila menjadi salah satu penyakit zoonis yang mampu menyebabkan radang otak atau ensefalitis mematikan pada hewan mamalia.

Tidak hanya pada mamalia, rabies yang menginfeksi manusia juga mampu menimbulkan kematian.

Melansir dari laporan reporter Pos-kupang.com, Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Peternakan mengkonfirmasi adanya kasus positif rabies di Kota Kupang baru-baru ini.

Disebutkan bahwa ada satu anjing di Kelurahan Naikoten 2, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang yang positif rabies.

Bahkan pada tahun 2023 lalu, sebanyak 39 korban meninggal akibat gigitan anjing rabies di NTT.

Sementara itu untuk tahun ini, sudah ada 6 orang meninggal karena gigitan anjing rabies.

Untuk itu, penting agar masyarakat tidak apatis dan waspada akan penularan virus rabies dari hewan, khususnya anjin kepada manusia.

Lantas, apa itu Rabies? Apakah seseorang yang terinfeksi rabies dapat sembuh?

Berikut penjelasan mengenai apa itu Rabies melansir dari laman Kementerian Kesehatan.

Menurut laman ayosehat.kemenkes.go.id, Rabies atau anjing gila merupakan penyakit infeksi yang mampu merusak sistem syaraf pusat (otak) dikarenakan virus rabies.

Penyakit ini bisa menular melalui gigitan hewan yang tekena rabies.

Adapun hewan yang dapat menularkan penyakit rabies pada manusia diantaranya seperti anjing, kucing, dan kera.

Selain itu, beberapa hewan liar yang paling sering menularkan rabies adalah rubah, musang, dan kelelawar.

Di Indonesia sendiri, penularan rabies pada manusia paling banyak adalah melalui anjing yakni 98 persen dan sisanya oleh kucing dan kera.

Penularan rabies pada manusia

Penyebab rabies adalah infeksi virus Lyssavirus yang dapat menyebar melalui air liur hewan.

Virus rabies yang ada pada air liur hewan biasanya ditularkan melalui gigitan, cakaran, serta jilatan pada luka yang terbuka atau pada selaput lendir mata dan mulut.

Masa inkubasi rabies atau waktu masuk virus ke dalam tubuh hingga memunculkan gejala, bervariasi.

Pada hewan, biasanya inkubasi rabies terjadi sekitar 3-8 minggu.

Ciri-ciri rabies pada manusia

Sementara itu, pada manusia, masa inkubasi umumnya terjadi 2-8 minggu.

Namun, terkadang bisa 10 hari hingga 1 tahun.

Setelah virus masuk dalam tubuh, selama 2 minggu virus akan tinggal di tempat masuk atau tempat gigitan.

Kemudian, virus akan bergerak ke ujung-ujung serabut saraf posterior, tanpa menunjukkan perubahan fungsinya.

Selama proses tesebut, virus akan membelah diri.

Setelah membelah diri, virus rabies akan bergerak ke seluruh organ dan jaringan tubuh, hingga meyerang oragna-organ yang penting.

Seseorang yang terinfeksi virus rabies akan mengalami gejala, seperti mual, sakit tenggorokan, sakit kepala hebat, gelisah, takut air, takut cahaya, dan air liur berlebihan.

Cir-ciri rabies pada Anjing

Sebagai upaya pencegahan penularan virus rabies, dapat dipahami beberapa ciri-ciri atau gejala yang muncul pada hewan ajing yang terinfeksi rabies.

Ada dua tipe perilaku anjing yang menunjukkan gejala rabies, yakni tipe ganas dan tipe tenang.

Tipe Ganas

Tipe ganas pada anjing yang terinfeksi rabies memiliki gejala, seperti, suara menjadi parau, tidak menurut pada pemiliknya, menggigit dan menyerang apa saja yang dijumpai, lari tanpa tujuan, dan lupa palang.

Lalu, berkelahi dan tidak mau mengalah, ekor berada diantara dua paha, kejang-kejang disusul dengan kelumpuhan, dan biasanya hewan akan mati dalam 4-7 hari setelah gejala pertama muncul.

Tipe Tenang

Pada tipe tenang, ajing yang terinfeksi rabies cenderung akan bersembunyi di tempat gelap dan sejuk.

Anjing tidak dapat menelan, keadaan mulut terbuka, air liur berlebihan, mengalami kejang-kejang yang berlangsung singkat bahkan sering tidak terlihat.

Mengalami kelumpukan dan di fase terakhir, anjing akan mati dalam waktu singkat.

Cara penanganan luka gigitan hewan penularan rabies pada manusia

Sebagai upaya mencegah penularan virus rabies yang lebih parah pada manusia, perlu dilakukan penanganan luka gigitan hewan penularan rabies pada manusia.

Berikut ini cara yang bisa dilakukan untuk menangani luka gigitan hewan penularan rabies.

Pertama, cuci luka gigitan secepatnya dengan sabun/detrejen dan air mengalir selama 15 menit, kemudian berikan antiseptic.

Segera pegi ke Puskesmas atau Rumah sakit terdekat untuk dilakukan pencucian ulang luka dan mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR) dan Serum Anti Rabies (SAR).

Berikan SAR sesuai indikasi penanganan luka gigitan secepat mungkin.

Cara penanganan hewan penular rabies yang menggigit manusia

Jika terjadi kasus hewan mengigit manusia, secepat mungkin hewan penular rabies tersebut ditangkap dan diserahkan kepada petugas kesehatan hewan di dinas yang membidangi hewan untuk diobservasi selama 14 hari atau 2 minggu.

Cara pencegahan rabies:

1. Ikat atau kandang hewan penular rabies

2. Jika hewan penular rabies dibawa ke luar rumah, maka perlu dilengkapi pengaman mulut/penutup mulut

3. Lakukan vaksinasi hewan penular rabies secara berkala

4. Jika hewan terlanjur mengigit manusia, lakukan langkah-langkah yang telah dipaparkan sebelumnya.

Itu dia informasi terkait apa itu rabies, gejala, penyebab, dan cara pencegahannya untuk meminimalisir terjadinya kasus kematian akibat virus rabies pada hewan. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved