Ramadhan 2024

Kultum Edisi Jumat 22 Maret 2024, "Ramadhan Membentuk Ketakwaan Sosial"

Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkanmu.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Muhammad Ramli, S.Pd.I, MH (Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia NTT) 

Oleh: Muhammad Ramli, S.Pd.I, MH
(Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia NTT)

Dalam Al-Qur’an, Aallah Berfirman “Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan isterimu. Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkanmu.

Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam.

Tetapi jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beriktikaf dalam masjid. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa. (QS Al-Baqarah : 187)

Di ujung akhir ayat Allah menutup dengan kalimat “Agar mereka bertaqwa”. Kalau kita lihat, seluruh rangkaian ibadah dalam agama mulia ini titik ending itu ada 2, yaitu: Hablun Minallah (hubungan baik dengan Allah) dan Hablun Minannas (hubungan baik dengan manusia).

Kita ambil contoh shalat misalnya. Bahwa shalat di awali dengan takbiratul ihram hingga sebelum salam itu semua Hablun Minallah, sementara penutupnya Salam adalah Hablun minannas. 

Contoh lain ibadah Haji, dan bagi yang tidak melaksanakan ibadah haji seluruh rangkaian haji dan Shalat 'Iednya adalah Hablun Minallah dan ditutup dengan penyembelehan hewan qurban dan ini wujud dari Hablun Minannasnya.

Begitu pula dengan puasa Ramadlan, dimana seluruh rangkaian aktivitas ibadahnya adalah hablun minallah, dan di tutup dengan kewajiban mengeluarkan zakat fitrah dan ini wujud dari hablun minannas itu.

Rangkaian itu sungguh memberikan pesan yang sangat kuat bahwa ibadah kita kepada Allah (hablun minallah) tidak akan sempurna jika hubungan kita dengan sesama manusia itu tidak kita jaga dengan baik.

Bahkan dalam syari'at agama mulia ini orang-orang yang tidak peduli dengan nasip orang lain, faqir miskin, anak yatim, orang-orang susah lainnya di katagorikan sebagai para pengkhianat agama. Dia beragama namun dia berkhianat terhadap perintah Allah dalam hablun minannas itu.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Al Qur'an surah Al Ma'un 1-3 Semoga Ramadlan yang telah beberapa hari ini kita lakukan, mampu memberikan pelajaran berharga bagi kita agar kita menjadi hamba yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Amin Ya Rabbal 'alamin.

Ucapan terima kasih kepada sponsor Viquam, Bank NTT, Jahe Merah, Agromina, BSI dan JNE. (*)
 
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved