Berita Lembata

Penjabat Bupati Lembata Minta Maaf Usai Sebut 'Pangkat Bintang' Kawal Perusahaan Mutiara

Saat itu Matheos Tan sempat memberikan tanggapannya perihal aksi unjuk rasa yang digelar Aliansi Nelayan Teluk Lewoleba di Kantor Bupati Lembata

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/RICKO WAWO
Penjabat Bupati Lembata Lembata, Matheos Tan ketika ditemui di ruang kerjanya 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Penjabat Bupati Lembata Lembata, Matheos Tan akhirnya meminta maaf atas pernyataan kontroversinya sewaktu membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Lembata di Aula Anton Enga Tifaona, Senin, 18 Maret 2024.

Saat itu Matheos Tan sempat memberikan tanggapannya perihal aksi unjuk rasa yang digelar Aliansi Nelayan Teluk Lewoleba di Kantor Bupati Lembata dan Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lembata

Pada forum Musrenbang tersebut, Matheos Tan meminta dukungan semua pihak terhadap rencana investasi perusahaan mutiara di Teluk Lewoleba untuk kesejahteraan masyarakat Lembata.

Sebab, menurut dia, pemerintah pusat menilai Kabupaten Lembata punya catatan merah mengenai investasi karena masyarakatnya tidak kooperatif. 

"Kalau saya diminta pemerintah pusat untuk mengamankan (investasi perusahaan mutiara), bapak dan ibu, berarti ada orang yang punya pangkatnya di sini, punya pangkat di sini, yang pakai bintang-bintang di langit," ujarnya merujuk pada pangkat bintang yang berlaku di dunia militer TNI dan Polri.

Bukan hanya itu, Matheos juga berujar kalau ada kepala dinas yang menjadi provokator dibalik penolakan nelayan terhadap investasi perusahaan mutiara, maka dia akan diperiksa pihak kepolisian. 

Matheos menyampaikan permintaan maafnya atas pernyataannya tersebut di ruang kerjanya, Rabu, 20 Maret 2024.

Matheos Tan berujar jika dirinya tidak ada kepentingan lain yang dikejar di Kabupaten Lembata selain melayani.

"Tidak ada yang saya mau pertaruhkan disini hanya tugas melayani, apa yang saya mau kejar disini,tidak ada. Jadi tidak ada kepentingan lain. Selesai balik ke jakarta tetap saya masih pejabat di Kemendagri," ungkap Matheos dalam pernyataan resminya yang dikeluarkan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Lembata, Rabu malam. 

Terkait pernyataannya yang dinilai berpihak kepada investor budidaya mutiara, Matheos menjelaskan cdirinya netral karena tidak ada kepentingan dan meminta apapun dari investor. Semua kembali kepada masyarakat.

"Kalau berlebih lagi, saya menyesuaikan mau jadi dan tidak terserah pihak yang mau dan berkeberatan serta aparat keamanan yang tugasnya menjaga keamanan dan ketertiban, toh saya tidak ada minta apapun persenan atau janji sehingga saya tidak punya kepentingan kalau itu maunya masyarakat toh itu untuk kebaikan atau keburukan mereka itu pilihannya tetap pasti ada yang rugi, padahal kalau di atur semua kepentingan pasti ada kebaikan untuk semua masyarakat. Saya paling bulan mei selesai kalau dipercaya November sudah selesai Pilkada," urai Matheos Tan.

Baca juga: Film Muro Karya Sineas Lembata Yoris Wutun dan Alfred Wurin Raih Penghargaan di Kanada

Matheos Tan meminta maaf apabila yang disampaikannya saat Musrenbang RKPD telah menyinggung perasaan pihak-pihak terkait.

"Saya memohon maaf bilamana dalam pembicaraan rapat Musrenbang telah menyinggung perasaan pihak-pihak terkait termasuk masyarakat Lembata. Keinginan masyarakat itu juga tugas kami untuk membantu, menjembatani setiap masalah yg ada. Jadi sekali lagi kami mohon maaf," ungkap Matheos.

Pernyataan Matheos saat membuka acara Musrenbang tingkat Kabupaten Lembata Tahun 2024 itu menuai kecaman dari pelbagai pihak di antaranya anggota DPRD Lembata Petrus Bala Wukak, Paul Makarius Dolu, Aliansi Nelayan Teluk Lewoleba dan Aliansi Peduli Masyarakat Tanjung (Aparat). (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved