Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Kamis 21 Maret 2024, Penderitaan Yesus Sebagai Teladan
Hal yang menakjubkan kita adalah bahwa kejahatan dan penderitaan merupakan cara yang Yesus pakai untuk mendapatkan kemenangan.
POS-KUPANG.COM,KUPANG - Renungan Harian Kristen Kamis 21 Maret 2024 Penderitaan Yesus Sebagai Teladan, merujuk pada Kitab 1 Petrus 2 :18-25.
Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil, Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).
POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Maret 2024.
Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:
Materi Pendalaman Alkitab Satu pertayaan di minggu-minggu sengsara (Prapaskah) ini, yaitu mengapa Yesus Kristus mau menjalani penderitaan? Ada juga pertanyaan “Siapa yang menyalibkan Yesus?”
Dan jawabannya adalah Allah. Tentu jawaban ini tidak mudah dipahami dengan akal kita.
Kita hanya dapat memahami jawaban tentang penderitaan Yesus jika kita mau “menerima” sebuah alasan yang melampaui akal manusia.
Benarkah Allah Bapa Penyebab Yesus menderita, tersalib, dan mati? ALLAH MERANCANG Nabi Yesaya berkata, “Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan” (53:10). Rasul Paulus berkata, “Ia yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua” (Rm. 8:32) dan “Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian melalui iman, dalam darah-Nya” (Rm. 3:25).
Ayat-ayat ini dengan jelas menyatakan rencana Allah di balik segala sesuatu yang dialami oleh Yesus.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Rabu 20 Maret 2024, Sabar Walau Dibenci
Lalu bagaimana hubungan rencana Allah tersebut dengan tindakan orang-orang yang membunuh Yesus? Jemaat mula-mula berdoa demikian, “Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau urapi, untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendak-Mu” (Kisah 4:27-28).
Allah yang merencanakannya dan melalui orang-orang ‘fasik’ ini, kebaikan Allah yang sedemikian besar dinyatakan bagi dunia, sebagaimana ungkapan Yusuf, “manusia telah mereka-rekakan yang jahat, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan” (Kej. 50:20).
Manusia pasti memiliki alasan menyingkirkan Yesus, tetapi Allah memiliki tujuan lain untuk kebaikan seluruh dunia.
“Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa” (1Tim. 1:15). Dia melakukannya bukan hanya lewat pengajaran doktrin, tetapi melalui kematian-Nya, “Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci” (1Kor. 15:3. YESUS MEMILIH Di sisi lain, kita tahu bahwa Yesus sama sekali tidak bersalah dalam penderitaan-Nya. Rasul Petrus bersaksi, “Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya” (1Pet. 2:22).
Bahkan pernyataan Yesus sendiri mengejutkan kita, “Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.
Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.