Berita Nusa Tenggara Timur

PLBN Motaain RI RDTL Sumbang Devisa Rp 55 Miliar

Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain di Kabupaten Belu, NTT atau wilayah perbatasan RI-RDTL menyumbang devisa negara Rp 55,8 miliar

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/HO
FORUM BISNIS - Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake saat membuka Forum Business dan Business Matching Pengusaha Muda NTT dan RDTL. 

Dalam pengembangan selanjutnya, pengusaha dari NTT dan Timor Leste bisa melakukan ragam kerja sama di berbagai sektor lainnya. Hal itu akan memberi dampak peningkatan kesejahteraan bagi kedua wilayah.

Apalagi, Indonesia sendiri juga bekerja sama dengan Komunitas Negara-Negara Berbahasa Portugis atau Comunidade dos Paises de Lingua Portuguesa (CPLP), untuk mengembangkan kerja sama lebih luas di bidang ekonomi dan perdagangan.

"Pemerintah Provinsi NTT menyambut positif diadakannya Forum Business dan Business Matching yang mempertemukan kalangan pengusaha dari NTT dan Negara Timor Leste," katanya.

Dia berharap adanya kegiatan ini, para pengusaha dari kedua wilayah dapat lebih mengenal potensi, keunggulan serta peluang investasi yang dapat dikembangkan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi baik di NTT maupun di Timor Leste.

Baginya forum itu merupakan langkah strategis untuk memperluas dan memperkuat kerja sama ekonomi di kawasan ini. Di samping itu, volume perdagangan dan kegiatan ekspor-impor antara NTT dan Negara Timor Leste dapat lebih ditingkatkan.

Kehadiran empat Pos Lintas Batas Negara yakni Motaain, Motamasin, Wini dan Napan, lalu lintas barang serta orang dari NTT ke Timor Leste dan sebaliknya diharapkan semakin signifikan sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi bagi kedua wilayah yang memiliki kedekatan secara sosio kultural.

"Forum ini tidak hanya sekedar menjadi forum bincang-bincang saja, namun dapat menghasilkan sesuatu yang riil dan konkrit yang dapat membawa dampak positif bagi perkembangan kedua negara, terkhususnya NTT dan Timor Leste,”tegas dia.

Menteri Perdagangan dan Perindustrian RDTL Filipus Nino Pereira menyampaikan terima kasih atas sambutan dengan  penuh rasa kekeluargaan dari Pemerintah Provinsi NTT kepada para delegasi Timor Leste yang datang di Kupang untuk mengikuti forum antar pengusaha tersebut.

Baca juga: Deputi BNPP RI Tinjau PLBN Motaain untuk Optimalisasi Potensi Ekonomi di Perbatasan

Nino Pereira bercerita, sudah 20 tahun lebih berlalu RDTL berdiri sebagai sebuah negara, namun semangat menjaga, memelihara, memupuk dan melestarikan hubungan baik antara Indonesia dan Timor Leste, terkhususnya antara NTT dan Timor Leste tetap dipegang teguh.

"Ini merupakan kekuatan bagi kedua negara untuk terus menjalin hubungan persaudaraan," sebut Nino Pereira.

Nino Pereira juga menjelaskan,  menjadi anggota baru dari Organisasi Perdagangan Dunia, pihaknya melihat ini sebagai suatu peluang dan tantangan.

Bagian itu terus dijadikan media untuk belajar dapat mengembangkan berbagai potensi bagi peningkatan perekonomian negara. Ia juga

berharap melalui forum ini kedua belah pihak dapat menghasilkan dan mengoptimalkan beragam potensi sumber daya yang ada.

"Banyak hal-hal yang perlu kami pelajari, terlebih kami juga baru saja menjadi anggota dari WTO (World Trade Organization), dan ini merupakan tantangan bagi kami untuk melihat peluang investasi dan kesempatan bisnis yang baik bagi pembangunan di Timor Leste," ujarnya.

Nino Pereira mengingatkan, dengan forum itu pengusaha muda kedua wilayah dapat melihat dan mengoptimalkan berbagai potensi sumber daya yang ada, baik dari sektor pertanian, peternakan, perkebunan, pariwisata dan sektor lainnya.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved