Berita Nusa Tenggara Timur
PLBN Motaain RI RDTL Sumbang Devisa Rp 55 Miliar
Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain di Kabupaten Belu, NTT atau wilayah perbatasan RI-RDTL menyumbang devisa negara Rp 55,8 miliar
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain di Kabupaten Belu, NTT atau wilayah perbatasan RI-RDTL menyumbang devisa negara Rp 55,8 miliar.
"Untuk bulan Februari 2024, kegiatan ekspor-impor dan pelintasan orang melalui PLBN Motaain menghasilkan devisa sebesar Rp. 55,8 miliar lebih dan 18.859 pelintas," kata Penjabat Gubernur NTT Ayodhia G. L. Kalake saat membuka Forum Business dan Business Matching Pengusaha Muda NTT dan RDTL, Selasa (19/03/2024).
Berdasarkan data statistik tahun 2023, dari total nilai ekspor NTT yang didominasi sektor non migas sebesar 74,086 juta dollar, sekitar 77 persen diekspor ke Negara Timor Leste.
Sementara itu, total impor dari negara Timor Leste ke NTT sekitar 4,1 persen yang sebagian besar terdiri dari kopra dan kopi.
Aktivitas perdagangan dan pelintasan orang yang signifikan, kata dia, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di kedua daerah ini, terlebih untuk Timor Leste dan Provinsi NTT.
Ayodhia Kalake membuka forum bisnis itu didampingi Menteri Perdagangan dan Perindustrian RDTL Filipus Nino Pereira, Anggota DPD RI Abraham Paul Liyanto, Perwakilan dari Associacao Nacional dos Joven Empresarios Timorenses (ANJET) Timor Leste serta Ketua Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC HIPMI) Kota Kupang Yusak Benu.
"Selamat datang kepada Menteri Perdagangan dan Perindustrian serta seluruh delegasi dari Timor Leste di Kota Kupang, Provinsi NTT. Saya juga memberikan apresiasi kepada HIPMI Kota Kupang yang menyelenggarakan kegiatan ini untuk meningkatkan hubungan kemitraan dagang antara Provinsi NTT dan Negara Timor Leste,”ujarnya.
Baca juga: PLBN Motaain, Destinasi Wisata Perbatasan Indonesia - Timor Leste di Kabupaten Belu
Sekretaris Menko Marves itu menjelaskan, salah satu dari empat butir kesepakatan dalam Pertemuan antara Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao di Istana Kepresidenan Bogor pada 26 Januari lalu, adalah peningkatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Timor Leste.
Menurut dia, berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan volume perdagangan antara kedua negara di antaranya membangun konektivitas darat dan laut seperti membuka rute Angkutan Lintas Batas Negara dengan rute Kupang-Dili dan Dili-Kupang juga kehadiran Terminal Barang Internasional di Motaain.
Selain itu, syarat perlintasan bagi masyarakat kedua wilayah yang berbatasan darat ini juga makin dipermudah. Terlebih, pihaknya juga dalam pembicaraan yang intensif dengan beberapa maskapai penerbangan, agar ada direct flight khususnya dari Kupang-Dili.
"Hal ini untuk lebih meningkatkan hubungan bilateral kedua negara," sambung dia.
Sekalipun dipisahkan oleh batas administrasi pemerintahan dan kedaulatan sebagai sebuah negara, Provinsi NTT dan Negara Timor Leste memiliki kedekatan yang sangat erat baik secara sosio kultural maupun ekonomi.
Banyak masyarakat Timor Leste yang masih memiliki hubungan kekerabatan yang sangat rapat dengan masyarakat NTT terutama yang tinggal di daerah Perbatasan. Secara ekonomi kedua daerah ini memiliki hubungan dagang yang saling menopang satu sama lain.
Ayodhia Kalake mengapresiasi KADIN NTT atas berbagai terobosan untuk memperkenalkan dan melakukan ekspor produk-produk UMKM asal NTT sebanyak 12 kali ke Timor Leste.
Baca juga: Wisata NTT , PLBN Motaain Jadi Destinasi Wisata Baru di Atambua, Spot Foto Intagramable
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/PLBN-Motaain-RI-RDTL-Sumbang-Devisa-Rp-55-Miliar.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.