Gibran Dimunculkan Jadi Ketum Golkar Dengan Alasan Perlu Kepemimpinan Anak Muda
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo menyebut sejumlah nama pun muncul menjadi kandidat ketua umum Partai Golkar.
Sembari tertawa, Gibran mempersilakan tokoh yang lebih senior untuk duduk di kursi Ketum Partai Golkar. Putra sulung Presiden Jokowi itu menilai banyak tokoh senior yang lebih mampu memimpin partai berlambang pohon beringin tersebut.
“Enggaklah. Ya biar yang senior atau yang lebih berpengalaman,” kata Gibran.
Tak hanya itu, Gibran juga sempat melontarkan candaan di hadapan awak media. Dia sesumbar saat ini kerap ketinggalan berita, termasuk soal isu pencalonan dirinya sebagai ketum Partai Golkar.
“Aku ketinggalan berita banyak banget. Aneh-aneh sekarang ya berita-berita,” ucapnya.
Sebagai mantan kader PDIP, Gibran mengaku tidak mengetahui proses pemilihan ketum di Partai Golkar. Saat ini, Gibran memilih fokus menyelesaikan pekerjaan sebagai wali kota Solo. Sehingga, dia belum berpikir untuk masuk ke partai mana pun.
“Biar yang berpengalaman ya untuk jadi ketua atau pengurus. Untuk saat ini kami masih fokus dengan pekerjaan yang ada di Solo,” terangnya.
“Saya kan nggak tahu ya prosesnya di Partai Golkar untuk pemilihan ketua umum. Ya pasti terjalin terus dengan Pak Airlangga dengan partai mana pun,” jelas Gibran.
Minimal 5 Tahun Jadi Pengurus
Waketum Partai Golkar, Melchias Markus Mekeng buka suara mengenai isu Presiden Jokowi akan maju sebagai calon ketua umum partainya dalam musyawarah nasional (Munas) Desember 2024.
Mekeng mengatakan, seluruh kader Golkar bisa maju sebagai calon ketua umum sepanjang memenuhi persyaratan yang diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART).
“Kalau calon itu dia harus melakukan pendekatan kepada pemilik suara minimum sepertiga dari pemilik suara itu harus memberikan dukungan supaya dia bisa menjadi calon,” kata Mekeng.
Anggota Komisi XI DPR RI ini mempersilakan siapapun bergabung dengan Golkar, termasuk Presiden Jokowi. “Masuk dulu bergabung sebagai anggota, setelah itu mengikuti aturan yang ada. Kalau itu aturan yang ada ya itu berlaku untuk semua orang,” ujar Mekeng.
Mekeng menuturkan, salah satu syarat yang dipenuhi seorang kader bila maju sebagai calon ketua umum, yakni minimal menjadi pengurus lima tahun.
“Misalnya harus kalau mau jadi ketua umum dia harus menjadi pengurus lima tahun sebelumnya di DPP atau di tingkatan di bawahnya,” ucapnya. (*)
Ketua Umum Partai Golkar
Partai Golkar
Gibran Rakabuming Raka
Airlangga Hartarto
Muhammad Qodari
Munas
Opini: 28-29 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Magy Sigasare Sebut Tour de Entete Peluang Emas Dongkrak Ekonomi Ende |
![]() |
---|
Target Rp300 Triliun, Realisasi KUR UMKM 2025 Sudah Rp160,2 Triliun pada Pertengahan Agustus 2025 |
![]() |
---|
Pengurus Cricket NTT Siap Luncurkan Program 'Cricket Masuk Sekolah dan Kampus' |
![]() |
---|
Aturannya Sudah Terbit, Kapan KUR Perumahan Diluncurkan? Simak Penjelasan Menko Airlangga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.