Breaking News

Berita Belu

Dukung Pemkab Belu, CIS Timor & CSR Gelar Pertemuan Bahas Ketahanan Pangan & Penanggulangan Bencana

Pertemuan ini digelar sebagai bentuk dukungan kepada Pemerintah Kabupaten Belu dalam meningkatkan ketahanan pangan masyarakat

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/AGUS TANGGUR
Yayasan CIS Timor Indonesia dan Catholik Relief Services (CRS) menyelenggarakan pertemuan yang berfokus pada sering pengalaman belajar antara kelompok siaga bencana (KSB) dan Intansi terkait di Kabupaten Belu. Kamis, 14 Maret 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Yayasan CIS Timor Indonesia dan Catholik Relief Services (CRS) menggelar pertemuan yang berfokus pada sering pengalaman belajar antara kelompok siaga bencana (KSB) dan intansi terkait di Kabupaten Belu

Pertemuan ini digelar sebagai bentuk dukungan kepada Pemerintah Kabupaten Belu dalam meningkatkan ketahanan pangan masyarakat serta penanggulangan bencana.

Kegiatan ini berlangsung di aula Hotel Setia Atambua dengan tujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat melalui Adaptasi Perubahan Iklim dan Pengurangan Resiko Bencana (increase people's resilience through Climate Change Adaptation and Disaster Ricsk Reduction), Kamis 13 Maret 2024.

Pertemuan tersebut Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan, Elvicensius Martins, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan, Robert Mali, serta Jhon Bria, Program Incident Kabupaten Belu, Project Manager INCIDENT sekaligus Koordinator CIS Timor Indonesia wilayah Belu, Wendi Inta. 

Hadir juga perwakilan dari beberapa desa di Belu, kelompok siaga bencana, dan perwakilan kelompok tani juga turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Yohannes B Bria, Project Incident Belu, menjelaskan, tujuan utama dari pertemuan ini adalah untuk menggalang dukungan dari pemerintah dan sektor swasta dalam upaya melakukan mitigasi di tempat-tempat yang rawan bencana.

"Dalam pertemuan ini, kami fokus pada bagaimana mendapatkan dukungan pemerintah terkait upaya mitigasi di daerah yang rawan bencana. Salah satunya adalah dengan mengajak sektor swasta dan pemerintah untuk berkolaborasi dalam penanaman Kampung Siaga Bencana," ujar Yohannes.

Yohannes menjelaskan bahwa kelompok siaga bencana (KSB) telah melakukan pemetaan lokasi-lokasi yang rawan bencana, seperti daerah yang rentan terhadap banjir atau longsor, dan telah mulai mengidentifikasi langkah-langkah konkret yang perlu dilakukan, seperti penanaman pohon untuk meminimalisir kerugian akibat bencana.

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari lima desa yang telah menunjukkan kesiapan yang lebih tinggi dalam menghadapi situasi bencana, seperti Desa Tasain, Desa Rinbesihat, Desa Umaklaran, Desa Dafala dan Desa Bauho 

"Mereka berbagi pengalaman dan strategi yang telah mereka terapkan, serta berharap agar pemerintah setempat terus membentuk kembali kelompok-kelompok siaga bencana di desa-desa yang terindikasi sebagai lokasi rawan bencana," katanya. 

"Dengan adanya dukungan dari pemerintah dan sektor swasta, diharapkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kelompok KSB di tingkat desa dapat terus ditingkatkan, sehingga masyarakat menjadi lebih siap dan mampu menghadapi bencana," tambah Yohannes.

Langkah-langkah konkret yang dihasilkan dari pertemuan ini, Yohanes mengharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam menghadapi tantangan yang dihadapi akibat perubahan iklim dan potensi bencana di wilayah mereka. 

Baca juga: Sekda Belu Pimpin Sertijab Pejabat Administrator di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Belu

Sementara, Koordinator CIS Timor Indonesia wilayah Belu, Wendi Inta menyampaikan bahwa Project INCIDENT akan focus pada Komunitas rentan, untuk mencapai ketahanan jangka Panjang terhadap guncangan dan tekanan iklim dan bencana. 

Project ini memiliki 3 tujuan, yaitu masyarakat rentan di Kabupaten Belu secara efektif mempersiapkan dan beradaptasi dengan dampak perubahan iklim dan bencana melalui pertanian yang lebih baik. 

Selain itu, masyarakat dan pemerintah daerah, LSM, Ormas dan pemangku kepentingan utama lainya di Kabupaten Belu secara efektif mempersiapkan, memitigasi, dan beradaptasi dengan resiko bencana & Iklim, dan rumah tangga rentan di Kabupaten Belu lebih tangguh secara finansial. (cr23)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved