Berita Kabupaten Kupang

FPRB dan CIS Timor Bangun Pemahaman Pentingnya Unsur Gedsi Dalam Pengurangan Resiko Bencana

Workshop yang mereka lakukan ini sebagai  salah satu upaya untuk meningkatkan dan memperkuat ketangguhan di wilayah Kabupaten Kupang

POS-KUPANG.COM/RYAN TAPEHEN
Workshop Gedsi bagi anggota Forum PRB di Desa Nitneo, Desa Tunbaun, dan Kelurahan Naibonat di hotel Amaris 7 Maret 2024.   

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Tapehen

POS-KUPANG.COM, OELAMASI- FPRB dan CIS Timor menilai pelibatan kelompok rentan yakni gender, Disabilitas dan Inklusi sosial (gedsi) nerupakan salah satu unsur penting dalam upaya pengurangan risiko bencana di Kabupaten Kupang.

Untuk itu mereka melakukan workshop Gedsi bagi anggota Forum PRB di Desa Nitneo Kecamatan Kupang Barat, Desa Tunbaun Kecamatan Amarasi Barat dan Kelurahan Naibonat Kecamatan Kupang Timur selama dua hari Kamis dan Jumat 7-8 Maret 2024.

Bismas Fernando Banu salah satu anggota CIS Timor saat kegiatan di hotel Amaris Kupang, Kamis 7 Maret 2024 mengatakan saat ini Yayasan CIS Timor Indonesia dalam kerja sama dengan Forum  Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten Kupang sedang membangun Ketangguhan Desa menghadapi bencana

Workshop yang mereka lakukan ini sebagai  salah satu upaya untuk meningkatkan dan memperkuat ketangguhan di wilayah Kabupaten Kupang dengan mendukung partisipasi kelompok Rentan dalam mengakses informasi dan kebutuhan - kebutuhanya dalam situasi bencana.

Workshop ini merupakan keberlanjutan dari pelatihan Gedsi yang telah dilakukan pada bulan september 2023.

Ada beberapa hal yang menjadi tujuan mereka dengan menjadikan Gedsi sebagai salah satu unsur pengurangan risiko bencana seperti membangun pemahaman bersama juga mengidentifikasi tantangan, peluang, dan strategi Pengurangan Risiko Bencana bagi kelompok rentan.

Pemateri hari pertama yakni Roswita Djaro yang berkecimpung dengan yrusan Gedsi menilau selama ini saat bencana terjadi unsur Gedsi sering terlupakan.

Padahal kelompok rentan ini punya hak yang sama mendapatkan akses untuk kebutuh mereka saat menghadapi bencana.

Baca juga: CRS Indonesia dan LSM Barakat Perkuat Kapasitas Manajemen Risiko Bencana Oleh Masyarakat di Lembata

Bagi Forum PRB di Desa dirinya menegaskan perlunya data yang akurat mengenai kelompok rentan ini sehingga menjadi dasar dari segala kebijakan yang diambil

"Tantangan kita hari ini tidak ada data terpilah, yang selama ini ada itu data laki-laki dan perempuan saja, ada juga data janda, ibu hamil tapi ada juga dess yang tidak tersedia data itu, tapi kalau kita ke desa-desa kita minta data pasti bilang tunggu kami cek dulu," ungkapnya.

Sebab bila ada data rinci maka penanganan pasca bencana lebih baik dan mudah termasuk desain tempat pengungsian juga dapur umum soal kebutuhan pribadi juga gizi mereka.

Menurut dia kelompok rentan ini sangat rentan terhadap pelecehan juga diskriminasi pasca bencana sebab kebutuhan mereka sangat berbeda sehingga persiapan data rinci sangat penting disini.(ary)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved