Berita Lembata

Ratusan Warga Desa Jontona Terkena ISPA, Diduga Akibat Semburan Abu Vulkanik Gunung Ile Lewotolok

peningkatan status gunung bisa berdampak pada kesehatan masyarakat khususnya infeksi saluran pernapasan. 

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/RICKO WAWO
Dokter dan petugas kesehatan dari Puskesmas Lamaau sedang memeriksa kesehatan masyarakat desa Jontona, Ile Ape Timur, Senin, 5 Maret 2024.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Aktivitas vulkanik gunung Ile Lewotolok yang meningkat berdampak pada kesehatan masyarakat. Abu vulkanik masih menghujani desa-desa di seputaran gunung. Salah satunya desa Jontona, Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata. 

Satuan Komando Siaga Darurat menggelar pelayanan kesehatan gratis di desa Todanara dan Jontona, Kecamatan Ile Ape Timur yang ada di bawah ancaman peningkatan status tersebut. 

Pelayanan kesehatan dan pengobatan gratis digelar khusus untuk mendeteksi penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang cukup rentan diderita warga. 

Kepala desa Jontona, Nikolaus Ale Watun, menyebutkan sudah seminggu terakhir sejumlah warganya mengeluhkan sakit flu, demam dan nyeri. Dia pun mengarahkan warga yang sakit berobat ke pusat pelayanan kesehatan desa. 

Baca juga: Warga Lembata di Kupang Temu Akbar Peringatan Statement 7 Maret

Menurut dia, peningkatan status gunung aktif tersebut juga berdampak pada hujan abu vulkanik yang menimpa desa Jontona. 

Dia memperkirakan sekitar 200 warga yang terkena sakit ISPA dari total 1139 jiwa warga desa Jontona.

"Selain kesehatan, air minum di bak air juga sudah tercemar abu vulkanik dan tentu berdampak kepada 313 Kepala Keluarga (KK)," tandasnya saat ditemui di Kantor Desa Jontona, Ile Ape Timur, Senin, 6 Maret 2024. 

Nikolaus menyebutkan sudah seminggu warga melihat lahar panas dari Ile Lewotolok mendekati kampung adat Lewohala. Ada warga yang sudah melakukan evakuasi secara mandiri ke desa tetangga dan ke Lewoleba. 

"Setelah itu sekarang mereka pulang lagi ke desa," urainya. 

Atas koordinasi dengan Satuan Komando Siaga Darurat, pemerintah desa Jontona dan Todanara sudah membuka posko siaga. Linmas dan tim siaga bencana (TSB) di kantor desa juga selalu memantau situasi terkini. 

"Kalau sangat luar biasa maka perintah satu komando evakuasi ke Lewoleba," katanya. 

Sekretaris BPBD Lembata Hans Wadu mengatakan Satuan Komando Siaga Bencana siap 24 jam untuk membantu masyarakat. 

Baca juga: BPS Lembata Sinkronkan Data Dengan Pemda

Dia minta masyarakat mengikuti informasi satu pintu dari Satuan Komando Siaga Darurat melalu kepala desa. 

"Perkuat sistemnya dan kita tangguh hadapi bencana," kata Hans kepada masyarakat. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved