Liputan Khusus
News Analysis Perebutan Suara DPD RI, Pengamat: Macan Ompong
Secara politik, kata dia, memang eksistensi anggota DPD RI khususnya NTT belum nampak secara signifikan.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pengamat politik Undana Kupang Yohanes Jimmy Nami, S.IP., M.IP menyebut posisi empat besar hasil perhitungan sementara DPD RI dari Daerah Pemilihan Nusa Tenggara Timur (Dapil NTT) pada Senin 26 Februari 2024 berpotensi akan bertahan hingga perhitungan final.
"Posisi suara calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI masing-masing dr. Maria Stevi Harman, Angelius Wake Kako, El Asamau, dan Paul Liyanto, menurut hemat saya posisi ini akan settle atau menetap sampai pada hasil final kecuali pergeseran konfigurasi pada posisi kursi ke 4," kata Jimmy Nami.
Secara politik, kata dia, memang eksistensi anggota DPD RI khususnya NTT belum nampak secara signifikan.
Baca juga: Lipsus - Perebutan Suara DPD RI, Stevi Harman Unggul, Paul Liyanto Salip Hilda Manafe
"Sistem parlemen kita yang dua kamar dan dominasi DPR RI yang secara regulasi lebih kuat untuk memutuskan kebijakan politik strategis. Sedangkan DPD sebagai produk politik Reformasi seolah-olah seperti "macan ompong" belum ada kemajuan apa-apa karena kewenangan yang terbatas pada mengusulkan produk kebijakan, tetapi tidak ikut memutuskan," kata dia.
Ia mengatakan, konsekuensinya adalah progres politiknya tidak betul-betul dirasakan masyarakat di dapil. Sehingga, secara substansial keterwakilan konstituen nyaris tidak begitu peduli siapapun yang menjadi anggota DPD karena memang secara nyata masih sangat abstrak kewenangannya.
"Jadi siapapun anggota DPD yang punya kedekatan emosional akan lebih diperhitungkan sebagai alternatif pilihan," katanya.
"Kita harapkan anggota DPD terpilih bisa melaksanakan kegiatan yang lebih nyata di luar kewenangan regulatifnya saja, fungsi-fungsi pelayanan sebagai wakil rakyat lebih didorong pada penguatan ekonomi rakyat, munculkan respon publik yang memang membutuhkan kehadiran DPD. Dengan demikian bisa juga berkontribusi secara konkrit bagi penguatan kelembagaan DPD kedepannya" pungkas dia.
Paul Liyanto Salip Hilda Manafe
Ir. Abraham Paul Liyanto berhasil menyalib Hilda Manafe dalam memperebutkan kursi keempat Dewan Perwakilan Daerah (DPD) daerah pemilihan (Dapil) Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Berdasarkan perhitungan aplikasi SiRekap pada Senin ( 26/2) pukul 19:01:07 Wib, Paul Liyanto sudah mengumpulkan 152.872 suara. Sementara Hilda Manafe 152. 480 suara. Artinya antara Paul dan Hilda selisih 392 suara.
Data tersebut diperoleh dari 10.719 tempat pemungutan suara (TPS) yang sudah berhasil direkap dari 16.746 TPS di NTT atau sudah mencapai 64,01 persen.
Sementara yang menduduki posisi puncak perolehan suara DPD RI dapil NTT saat ini adalah dr. Maria Stevi Harman. Stevi mengungguli 16 kandidat DPD NTT lainnya.
Putri dari politisi senior Partai Demokrat, Benny K. Harman itu untuk sementara berada dipuncak dengan perolehan suara sementara 245.044. Sementara urutan dua masih dipegang Angelinus Wakekako, S.Pd, M.Si 215.066 suara diikuti El Asamau, S.IP, MPP 156.880 suara dan Ir. Abraham Liyanto 152.872 suara.
Untuk diketahui, dapil NTT memiliki empat kursi untuk DPD RI. Stevi Harman merupakan wajah baru yang bertarung di Pemilu 2024. Di urutan kedua DPD NTT, ada petahana asal Kabupaten Ende, Angelinus Wakekako, SPd, MSi dan urutan ketiga juga wajah baru yaitu El Asamau, S.IP, MPP disusul urutan keempat adalah petahana, Ir. Abraham Liyanto.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.