Berita NTT
Matamira B.Kale: Bisa Berkontribusi di Tanah Kelahiran
Persiapkan dirimu dengan kompetensi yang optimal, yang hanya dapat kamu gapai bersama Tuhan
Penulis: Agustina Yulian Tasino Dhema | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Masa kecilnya dijalani sama seperti anak-anak masa itu. Membantu pekerjaan sehari-hari di rumah menjadi hal biasa bagi Seorang Matamira B Kale yang lahir di Kupang 53 tahun silam.
Potret kehidupan Kupang zaman dulu tentu dirasakan Matamira kecil. Sebelum di rumahnya ada sumur kala itu, Mira juga ikut merasakan pikul air minum, mandi dan cuci pakaian di kali, mencari kayu api atau menanam sayur merupakan hal yang sangat biasa baginya.
"Mandi di kali itu paling mengasyikan, tapi pernah suatu saat hampir terbawa banjir bandang. Cari kayu api di hutan atau tanam sayur merupakan hal yang biasa di lakukan," ungkap Kepala BPS NTT ini pada Sabtu, 24 Februari 2024.
Kedua orang tuanya berprofesi sebagai guru Sekolah Dasar (SD). Mira menempuh pendidikan dasar juga berpindah-pindah karena mengikuti sang mama yang saat itu berprofesi sebagai guru yang kerap berpindah-pindah tugas.
Baca juga: Sosok Linda Adoe, dari ASN di Kecamatan hingga Bintang Film Women from Rote Island
Mira menempuh pendidikan di 3 SD yakni saat duduk si kelas 1-2 di SDN Oenesu, kelas 3-4 di SDN Batuplat dan kelas 5-6 dan menamatkan SD di SDN Oetona.
Dilahirkan di keluarga besar 9 bersaudara dengan ekonomi keluarga yang tidak mendukung penuh membuat Mira sudah tidak berniat lagi untuk mencoba pilihan lain selain harus bisa masuk Universitas Negeri melalui jalur PMDK setelah menamatkan sekolah dari SMAN 1 Kupang pada 1988.
Usaha dan harapannya membuahkan hasil. Mira dinyatakan diterima menjadi Maba di Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang Jurusan Agronomi.
Bahkan pada saat itu telah selesai proses penataran P4, ospek, dan telah memulai kuliah sekitar 2 atau 3 minggu, namun memilih meninggalkannya karena mendapat kabar dirinya diterima di Akademi Ilmu Statistik (AIS) atau sekarang namanya Politeknik Statistika STIS adalah Sekolah Tinggi Kedinasan.
Tidak membutuhkan waktu lama bagi Mira memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke Akademi Ilmu Statistik di Jakarta dan tamat pada 1991.
Setelah lulus, ia angsung bergabung dengan BPS Provinsi NTT. Tidak berhenti di situ, Mira juga melanjutkan studinya dan menamatkan S1 dari UT pada 1998 dan melanjutkan S2 Statistika dari ITS Surabaya.
"Saya ikut test penerimaan AIS karena teman akrab saya minta ditemani. Namun Tuhan menentukan saya diterima di AIS. Tidak pernah memiliki niat untuk bergabung dengan BPS,"lanjut Mira.
Siapa sangka, wanita yang pernah menjadi Mahasiswa Baru (Maba) Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang kini menjadi puteri terbaik NTT yang kini menduduki jabatan sebagai Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTT.
Berkurangnya waktu bersama keluarga menjadi tantangan tersendiri bagi wanita kelahiran Kupang ini. Meski demikian, ia tetap bangga menjadi Kepala BPS di tanah kelahirannya sendiri. Posisi ini adalah kepercayaan yang luar biasa untuk bisa berkontribusi bagi masyarakat Indonesia khususnya msyarakat NTT.
Sebagai anak puteri NTT ia tentunya memiliki atensi bagi anak-anak muda NTT. Matamira berpesan anak-anak muda NTT adalah pemimpin-pemimpin negeri di masa depan.
"Persiapkan dirimu dengan kompetensi yang optimal, yang hanya dapat kamu gapai bersama Tuhan,"harapnya.
Bertemu Suami di Tempat Kerja
Sejak menamatkan pendidikan dari STIS pada 1991 bergabung dengan BPS NTT,Mira memiliki nilai atau prinsip hidup selama berjalan bersama BPS. Baginya berjalan bersama Tuhan membuat jerih payahnya tidak akan sia-sia.
Baca juga: Drakor All Of Us Are Dead dan Litlle Women Wajib Ditonton, Rekomendasi Drama Korea Thriller Terbaik
Orang bilang, jodoh dapat bertemu di mana saja, termasuk di tempat kerja. Memiliki pasangan yang bekerja di tempat yang sama tentu menyenangkan. Mendapatkan jodoh di lingkungan pekerjaan sebenarnya bukan hal yang aneh. Sebab, banyak orang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bekerja.
Wanita yang semasa kuliahnya aktif pada grup pencinta alam CHEBY ini menemukan sang suami,Sofan S.Si, M.Si sebagai jodohnya saat bekerja di BPS. Kini keduanya dikaruniai empat orang anak yaitu Widyatama Fanmira, ST, Drh Aska Adhitama Fanmira, SKH, Aulia Fanmira dan Ardi Fanmira.
Menjadi wanita karier dan juga merangkap sebagai ibu dan istri, ternyata wanita yang suka jalan-jalan menikmati alam ini punya strategi dan batasan dalam membagi waktu.
Misalnya, waktu untuk kerja biasanya dihabiskannya saat di kantor. Sedangkan saat di rumah adalah waktu untuk bersama keluarga dan aktivitas lainnya.
Setelah bekerja pun ia terlibat dalam organisasi di lingkungan gereja. Ia berharap bagi anak-anaknya agar mampu mengoptimalkan berkat Tuhan yang diterima sehingga memiliki kehidupan yang berdampak bagi sesama.
BIODATA :
Nama Lengkap : Matamira B. Kale S.Si, M.Si
TTL : Kupang, 1970
Pekerjaan: Kepala BPS Provinsi NTT
Suami: Sofan S.Si, M.Si
Anak:
1. Widyatama Fanmira, ST
2. Drh. Aska Adhitama Fanmira, SKH
3. Aulia Fanmira
4.Ardi Fanmira
Riwayat Pendidikan :
SMA N 1 Kupang tahun 1988
Akademi Ilmu Statistik di Jakarta, tamat tahun 1991.
S1 dari UT tahun 1998
S2 Statistika pada ITS Surabaya. (dhe)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.