Erlina menyampaikan, implementasi pelepasan nyamuk Wolbachia tidak hanya di Indonesia namun sebelumnya sudah diimplementasikan di beberapa negara yaitu Brazil, Vietnam, Austarlia, Filipina, Mexico, Srilanka, negara-negara di Amerika latin dan negara di Asia yaitu Malaysia dan Singapura.
Erlina menambahkan, teknologi Wolbachia diimplementasikan dengan pelepasan nyamuk dewasa berWolbachia atau telur nyamuk berWolbachia yang dilakukan dengan penitipan ember berisi telur nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia di sekitar lingkungan pemukiman/rumah penduduk dengan jarak penitipan ember 75 meter /rumah, telur dalam waktu 3-7 hari sudah menjadi nyamuk dewasa yang akan terbang/keluar dari ember.
"Setelah proses itu, kemudian nyamuk akan kawin dan berkembang biak dengan nyamuk lokal secara alami dan melalui perkawinan Wolbachia diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya sehingga memperbanyak populasi nyamuk Aedes Aegypti," pungkasnya. (cr20)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.