Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Rabu 21 Februari 2024, Diaken Stefanus

Nama Stefanus, salah satu dari tujuh diaken jemaat perdana, tercatat di dalam Alkitab sebagai martir pertama dalam sejarah iman Kristen.

|
Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
Kisah Stefanus, Diaken Gereja yang Rela Mati 

Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, Katanya, “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.” ~ayat 59

POS-KUPANG.COM,KUPANG - Renungan Harian Kristen Rabu 21 Februari 2024 Diaken Stefanus, merujuk pada Kitab Kisah Para Rasul 7:54-60 .

Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil, Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Februari 2024. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:

Nama Stefanus, salah satu dari tujuh diaken jemaat perdana, tercatat di dalam Alkitab sebagai martir pertama dalam sejarah iman Kristen.

Para pemimpin agama menjatuhkan vonis hukuman mati tanpa proses hukum. Ia dihukum dengan cara dilempari batu sampai mati karena dianggap menghujat Allah (lih. Im 24:14-16).

Baca juga: Renungan Harian Kristen Selasa 20 Februari 2024, Dikendalikan Roh Kudus

Kehadiran Saulus dalam peristiwa eksekusi mati Stefanus, menunjukkan bahwa kaum Farisi berdiri sebagai saksi dan mereka yang diberi hak melemparkan batu pertama, walaupun kesaksian mereka adalah kesaksian palsu.

Penuh kebencian dan fanatisme. Kemarahana, iri hati dan gertakan gigi para pemimpin mahkamah agama diterima oleh Stefanus dengan sikap penyerahan kepada Kristus.

Ia tahu bahwa kemarahan itu akan membawanya kepada hukuman mati. Keberaniannya tidak surut sedikit pun. Dan Tuhan Allah berkenan menampakkan diri kepada Stefanus.

Ia melihat Anak Manusia yakni Yesus Kristus berdiri di sebelah kanan Allah Bapa. Kata “berdiri” (bukan duduk memerintah) menyatakan penyambutan Kristus kepada hambaNya. Dan Stefanus berlutut di hadapan Tuhan, berdoa menyerahkan nyawanya, dan memohon pengampunan bagi orang-orang yang melemparinya.

Penglihatan Stefanus menyatakan kebenaran bahwa Yesus adalah Tuhan yang bertakhta bersama Allah Bapa. Doa penyerahan Stefanus menyatakan pula kebenaran bahwa roh bersifat kekal bersama Tuhan Yesus.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Senin 19 Februari 2024, Tanda Kerajaan Allah

LANGKAH IMAN

Tanpa bukti kejahatan dan tanpa belas kasihan, para pemimpin agama menjatuhkan hukuman mati atas Stefanus.

Dan Stefanus berdoa dengan hati penuh penyerahan memohon belas kasihan Allah bagi mereka yang tidak berbelas kasih. Inilah semangat iman Kristen sejak semula, sebagaimana perintah dan teladan Yesus, “kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu”. Amin! (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved