Opini
Romantis Versus MSG: Memberi Pancing atau Ikan
Mereka yang turut mengambil bagian dalam makan bersama itu yang disebut Romantis alias rombongan makan gratis.
Oleh: Yohanes Joni Liwu, S.Pd
Guru di SMPN 13 Kota Kupang
POS-KUPANG.COM - Semenjak berdomisili di Kupang (sejak kepindahan dari Rote, Pulau terselatan Indonesia, 2020 ) akronim Romantis alias Rombongan Makan Gratis santer terdengar.
Yang dimaksudkan adalah sekawanan orang yang hadir dalam suatu hajatan meskipun tidak diundang.
Mereka yang turut mengambil bagian dalam makan bersama itu yang disebut Romantis alias rombongan makan gratis.
Kehadiran kelompok ini mesti diperhitungan tuan pesta ketika merancang biaya konsumsi. Atau dengan kata lain, biaya konsumsi tidak cukup hanya denga menperhitungkan jumlah orang yang diundang.
Jika dalam sebuah perusahaan dikenal dengan risiko perusahaan, maka dalam sebuah hajatan dapat pula disebut sebagai risiko hajatan atau pesta.
Ini fakta yang sering diamalami meski belum dilakukan survei hingga mendapatkan data secara kuantitatif.
Lalu siapakah Romantis itu? Ini menjadi menarik untuk dicecar akal sehat. Kelompok ini hampir kalangan remaja yang mendapatkan undangan dari mulut ke mulut.
Bisa diasumsi, jika seseorang mengabarkan kepada dua orang sahabatnya, lalu dua orang tersebut masing-masing mengabarkan kepada dua orang temannya, maka terbentuklah jaring romantis yang tidak bisa ditakar.
Oleh karenanya, kadang sebagian Romantis yang mengambil bagian (baca: makan ) setelah tamu undangan, tidak mendapat porsi
lauk lengkap; bahkan tidak kebagian karena sajian tuan rumah ludes.
Romantis yang ini berbeda dengan Makan Siang Gratis (MSG).
Program Prabowo Gibran yang sangat mungkin dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) pada Oktober mendatang. MSG tentu telah diperhitungkan secara matang. Hampir pasti MSG bukanlah Romatis yang sebagian besar kaum remaja.
Kelompok MSG adalah anak sekolah, santri dan ibu hamil. Secara kuantitatif, dikelompokkan sebagai berikut. Pertama, 74,2 juta anak sekolah alias murid.
Kedua, 4,3 juta santri. Ketiga, 4,4 juta ibu hamil. Total keseluruhan MSG menyasar 82,9 juta orang.
Dana untuk MSG pun fantastis yakni Rp 400 triliun per tahun. Artinya dalam setahun, setiap penerima mendapat Rp 4,82 juta. Jumlah tersebut setara dengan Rp 402 ribu per bulan atau Rp13.403 per hari.
Sungguh, secara kemanusiaan, program ini sangat menyentuh masyarakat banyak. Ketiga kelompok kategorial yang dibiayai makan siangnya oleh pemerintah ini tentu sangat terbantu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.