Liputan Khusus

Lipsus - KPPS Stres dan Kelelahan, 13 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Menurutnya, kondisi kelelahan tersebut terkadang membuat petugas KPPS stres sehingga banyak data salah.

Editor: Ryan Nong
POS KUPANG/PETRUS PITER
Ketua KPPS 6 Desa Radamata, Kecamatan Kota Tambolaka, Kabupaten SBD, Petrus Nani Bulu (kaos putih) bersama anggota menyelesaikan pengisian formulir pemilu 2024, Kamis (15/2) pagi. 

Dapat Vitamin

Petugas KPPS di TPS 03 Kelurahan Buraen Kecamatan Amarasi Selatan mengaku bekerja hingga Kamis (15/2) pukul 04.00  dini hari dan hanya beristirahat selama tiga jam saja.

Ketua KPPS TPS 03 Esu Elisa Baok menjelaskan, meskipun lelah dan kurang istirahat mereka tidak patah semangat dan pada pukul 07.00 Wita kembali merampungkan tugas rekapitulasi.

Saat wartawan menyambangi TPS 03 tampak aktifitas rekapitulasi tidak lagi berada di luar namun sudah pindah ke dalam rumah lokasi TPS tersebut. Masing-masing anggota yang jumlahnya 7 orang sibuk dengan lembaran-lembaran hasil pemilu yang sudah disalin dalam format yang sudah disiapkan.

Dirinya mengaku KPU juga memberikan mereka vitamin dan susu serta uang konsumsi yang cukup untuk memenuhi asupan kalori mereka saat bekerja.

"Iya betul kami dapat vitamin dan susu itu dan ada juga uang konsumsi untuk kami iti 600 ribu lebih yang kami pakai beli daging dan makanan lain," akunya.

Dengan asupan vitamin dan kalori yang cukup kqta dia rekan-rekannya masih nampak semangat neskioun lelah dan menyelesaikan tugas mereka sebelum kotak suara diantar ke PPK.

Soal proses pemilu ini  secara keseluruhan di TPS meteka tak ada kendala berarti. Hanya ada perselusihan dan miskomunikasi antara petugas dab pemikih karena pemilih datang tanpa.membawa dokumen yang sudah disyaratkan.

Misalnya pemggunaan form A5 atau form pindah memilih yang belum diketahui oleh masyarakat juga penegakan aturan tidak bolah membawa ponsel ke bilik suara namun itu semua bisa mereka atasi dengan baik.

Dirinya berharap dengan pemilu kali ini semua komponen penyelenggara dapat belajar agar meminimalisir kejadian serupa terjadi lagi ke depan pada Pilkada bulan November nanti

 

Diduga Karena Sakit

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengungkap adanya laporan dari pasien petugas pemilihan umum (Pemilu) atau KPPS 2024 sepanjang 10 Februari - 13 Februari 2024. Dari rentang waktu tersebut, pasien petugas pemilihan umum yang datang dikarenakan ada keluhan sakit.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan kebanyakan dari petugas KPPS mengalami keluhan sakit. "Kalau kelelahan kita tidak ada data. Hanya mereka yang kemudian datang ke fasilitas kesehatan karena ada keluhan sakit dan sebagainya," kata Nadia saat dihubungi Tribun, Kamis (15/2).

Lebih lanjut, Nadia menjabarkan keluhan apa saja yang dilaporkan dan diverifikasi oleh dinas kesehatan (Dinkes) setempat.  Untuk morbiditas terlapor dari pasien petugas pemilu diantaranya 28 pasien dengan hipertensi, 18 pasien dengan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), 17 pasien Nasofaringitis, 15 pasien Myalgia dan 9 pasien Dispepsia.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved