Pilpres 2024

Tim Anies dan Tim Ganjar Anggap Janji Prabowo Merangkul Semua Unsur Terlalu Dini

Partai-partai pengusung serta pendukung dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden lain menganggap ajakan bergabung terlalu dini

Editor: Agustinus Sape
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, menemui pendukungnya di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024). 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Upaya calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, untuk merangkul lawan-lawan politiknya direspons beragam.

Partai-partai pengusung serta pendukung dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden lain menganggap ajakan bergabung terlalu dini karena tahapan pemilu masih berlangsung.

Selain hasil rekapitulasi suara oleh Komisi Pemilihan Umum yang belum selesai, tim pasangan calon juga masih mengumpulkan laporan peristiwa yang terindikasi kecurangan.

Merujuk hasil hitung cepat sejumlah lembaga, perolehan suara pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 unggul atas dua pasangan calon lainnya, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Hasil hitung cepat Litbang Kompas, misalnya, memotret pasangan Prabowo-Gibran meraih 58,51 persen. Disusul oleh Anies-Muhaimin dengan 25,22 persen dan Ganjar-Mahfud 16,27 persen dari 97 persen sampel pada Kamis malam.

Berbekal kemenangan itu, Prabowo mengaku bakal merangkul semua unsur kekuatan politik, termasuk partai politik pendukung Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. Dalam proses itu, Gibran juga bertekad untuk menemui atau sowan kepada pasangan calon lainnya.

Sekretaris Jenderal Partai Nasdem sekaligus Koordinator Dewan Pertimbangan Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin, Hermawi F Taslim, mengatakan, sikap Nasdem akan ditentukan setelah mendapat kepastian perolehan kursi DPR dan rekapitulasi manual KPU terkait hasil pemilihan presiden. Setelah itu, Nasdem baru akan membuka kemungkinan komunikasi dengan kubu lainnya.

”Setelah mendapat rekapitulasi KPU, kami akan komunikasi formal baik dengan pasangan calon 02, Prabowo-Gibran. Atau juga kami akan berkomunikasi dengan kubu 03, Ganjar-Mahfud. Setelah rekapitulasi itulah akan kita intensifkan komunikasi politik,” ujar Hermawi di Jakarta, Kamis (15/2/2024).

Ia juga meminta agar semua pihak tidak menyimpulkan kemenangan pemilu hanya dari hasil hitung cepat yang dikeluarkan oleh sejumlah lembaga survei. Sebab, keputusan akhir ditentukan berdasarkan hasil rekapitulasi suara oleh KPU. Timnas Anies-Muhaimin tengah bekerja untuk menyelesaikan rekapitulasi suara.

Selain itu, timnas juga mengumpulkan laporan kejadian dan peristiwa janggal yang terjadi di seluruh tempat pemungutan suara (TPS). ”Kami juga kumpulkan bukti-bukti potensi pelanggaran atau kecurangan pemilu,” kata Hermawi.

Baca juga: Ini Penyebab Utama Suara Ganjar-Mahfud Terendah di Pilpres 2024

Hal senada juga dituturkan Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid, yang juga bagian dari koalisi mengusung Anies-Muhaimin.

Ia menyebut, pihaknya masih akan menunggu hasil rekapitulasi suara dari KPU. Semua pihak pun diminta untuk tidak buru-buru menyimpulkan hasil Pilpres 2024 berdasarkan hasil hitung cepat.

Terkait dengan kemungkinan berkoalisi dengan kubu Prabowo-Gibran, Jazilul pun tidak menutup peluang itu. Namun, komunikasi untuk menjajaki kemungkinan tersebut harus dilakukan setelah ada hasil resmi dari penyelenggara pemilu. ”Semua komunikasi akan kami buka setelah hasil resmi dari KPU,” ujarnya.

Terlalu cepat

Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang, yang menjadi bagian dari tim pemenangan Ganjar-Mahfud, mengatakan, terlalu cepat untuk menanggapi ajakan Prabowo untuk bergabung di pemerintahan nanti. Sebab, sebelum ada keputusan KPU, tidak ada pihak yang bisa mengklaim kemenangan pada Pilpres 2024.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved