Pilpres 2024

Tim Anies dan Tim Ganjar Anggap Janji Prabowo Merangkul Semua Unsur Terlalu Dini

Partai-partai pengusung serta pendukung dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden lain menganggap ajakan bergabung terlalu dini

Editor: Agustinus Sape
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, menemui pendukungnya di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024). 

”Jadi boleh saja merangkul, memberikan satu kenyataan-kenyataan yang benar,” ujar Oesman Sapta usai rapat dengan Ganjar-Mahfud dan pimpinan parpol pengusung di Gedung High End, Jakarta Pusat, Kamis (15/2/2024).

Justru, ia berharap, partai-partai politik di luar koalisi pendukung Prabowo-Gibran tidak tertarik dengan ajakan Prabowo itu. Menurut dia, ajakan merangkul itu perlu diperjelas, apakah demi rakyat atau tidak. Proses merangkul seharusnya ditujukan kepada masyarakat untuk membangun demokrasi yang baik.

Begitu pula Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto juga menilai ajakan Prabowo-Gibran untuk merangkul pihak lawan terlalu dini.

”Ketika ada dari pihak-pihak yang kemudian menyampaikan pidato kemenangan, menyampaikan berbagai janji-janji manis, tentu saja itu terlalu dini,” katanya.

Tahapan Pilpres 2024, kata Hasto, belum selesai sehingga tidak boleh ada pihak yang mengklaim kemenangan sebelum putusan KPU. Karena itu, pihaknya bakal mengawal pilpres agar bisa dipertanggungjawabkan dan dikehendaki masyarakat.

Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Mardiono menambahkan, partainya pun belum memikirkan soal pernyataan Prabowo yang akan merangkul semua unsur dan kekuatan.

Saat ini, katanya, PPP masih menunggu hasil penghitungan suara riil dari C hasil saksi di TPS. Hasil pemantauan para saksi itu akan menjadi landasan kemurnian perolehan suara PPP dalam Pileg 2024.

”Kalau quick count (hitung cepat) itu kan dari hasil sampling. Kemudian, KPU juga baru mulai perhitungan. Jadi, sebaiknya sabar dulu ya,” katanya.

Langkah PPP, menurut Mardiono, harus berlandaskan pada dasar yang kuat dan jelas. Data C hasil dari TPS akan menjadi fakta hukum yang kuat, bukan hanya asumsi belaka sehingga membingungkan publik.

Tidak masalah

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sekaligus Sekjen Partai Bulan Bintang (PBB), Afriansyah Noor, mengatakan, membangun bangsa Indonesia butuh kekuatan besar. Pemikiran Prabowo untuk merangkul semua pihak itu dinilai luar biasa dan didukung penuh.

PBB juga tidak merasa bergabungnya partai lain ke Koalisi Indonesia Maju akan mengganggu perjuangan pendukung awal. ”Kalau PBB tidak masalah, yang penting satu visi dan misi dengan Prabowo untuk Indonesia,” ujarnya.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rahayu Saraswati menyebutkan, pihaknya bakal merangkul semua pihak untuk bergabung dengan koalisi pemerintahan mendatang. Hal itu sesuai dengan amanat Prabowo dalam pidato kemenangannya kemarin.

Dalam prosesnya, ia tidak memprioritaskan baik tokoh maupun partai politik tertentu. Gerindra bakal mengundang seluruh pihak untuk bergabung dalam pemerintahan. ”Tidak ada prioritas. Semua terbuka dan diundang,” katanya.

Meski demikian, Gerindra menghormati proses yang terjadi di Koalisi Indonesia Maju dan internal partai politik pendukung serta pendukung pasangan calon lainnya. Saat ditanya lebih lanjut mengenai syarat bergabung, Saraswati menyebut hanya Prabowo dan pimpinan partai politik yang bisa menentukan.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved