Timor Leste

Australia dan Timor Leste: Penolakan yang Terus Menerus

ada yang menunjukkan bahwa kesalahpahaman mengenai peran Australia dalam pendudukan Indonesia di Timor Timur masih ada

Editor: Agustinus Sape
ARENA.ORG.AU
Shirley Shackleton di 'Rumah Pembunuhan' di Balibo, Timor Leste, 2018. Aktivis veteran kemerdekaan Timor Timur dan istri jurnalis Channel Seven Greg Shackleton, meninggal dunia dalam usia 91 tahun pada 16 Januari 2024. 

Pembunuhan tersebut jelas dimotivasi oleh pemahaman Indonesia bahwa para jurnalis mempunyai kapasitas untuk membuat sifat operasi Indonesia diketahui dunia, sehingga menghambat rencana mereka untuk mengintegrasikan Timor Timur dengan kekerasan. Dengan dukungan pemerintah Australia terhadap rencana tersebut, mereka bekerja keras untuk mendukung tujuan Indonesia.

Kedutaan berusaha mendapatkan pernyataan dari pihak Indonesia sesuai dengan fiksi yang ada bahwa operasi tersebut merupakan serangan yang dilakukan oleh pihak pro-integrasi Timor Timur dan bukan oleh militer Indonesia, meskipun pihak kedutaan mengetahui dengan jelas bahwa hal tersebut tidak terjadi.

Whitlam menulis kepada Suharto pada tanggal 7 November mengacu pada ‘pertukaran pandangan yang berharga mengenai Timor Portugis’ yang ia lakukan dengan Suharto dalam pertemuan mereka di Yogyakarta dan Townsville dan meminta pernyataan resmi yang dapat digunakan untuk menenangkan opini publik Australia.

Menjelang invasi penuh Indonesia, yang terjadi pada tanggal 7 Desember, hal ini akan menjelaskan kepada pihak Indonesia bahwa tindakan apa pun yang mungkin mereka ambil, bahkan pembunuhan terhadap warga Australia, tidak akan menimbulkan kritik serius dari Australia.

Pada tanggal 12 Desember, sehari setelah pemecatan Whitlam, Kepala Intelijen Indonesia Jenderal Yoga Sugama mengatakan kepada Woolcott bahwa penyelidikan mereka telah menyimpulkan bahwa para jurnalis tersebut telah meninggal, dan menyerahkan kepadanya empat peti berisi sisa-sisa jenazah mereka.

Duta Besar memberitahu Canberra bahwa orang Indonesia ‘saya yakin tidak akan berbuat apa-apa lagi’. Isi keempat peti tersebut dikuburkan dalam satu kuburan dalam sebuah pemakaman kecil yang diselenggarakan oleh kedutaan besar di Jakarta pada tanggal 5 Desember.

Pada tahun-tahun berikutnya, para pendukung tindakan Indonesia di Timor Timur memberikan banyak disinformasi kepada masyarakat Australia tentang kematian tersebut, termasuk hinaan terhadap para jurnalis itu sendiri.

Balibo Five, begitu mereka kemudian disapa, disebut tidak bertanggung jawab dan naif, dituduh sebagai petualang.

Diplomat senior Australia Sir Keith Shann secara keliru mengklaim bahwa mereka mengenakan seragam militer Fretilin dan terbunuh dalam baku tembak, dengan menyatakan bahwa 'mereka memintanya dan mereka mendapatkannya'. Bahwa mereka melaporkan operasi Indonesia dianggap tidak pantas oleh sebagian orang.

Woolcott menulis dalam otobiografinya bahwa 'para jurnalis telah mengidentifikasi diri mereka dengan satu pihak' dan 'seharusnya tidak berada di tempat mereka berada'.

Begitu terikatnya dia dan orang-orang lain dalam struktur kekuasaan Australia untuk mendukung upaya Indonesia untuk memaksakan integrasi melalui kekerasan dan subversi bahwa mereka melihat segala upaya untuk mengungkap tindakan ilegal dan mematikan ini sebagai tindakan yang bias dan tidak pantas.

Dalam situasi seperti inilah Shirley Shackleton berkampanye tanpa henti demi kebenaran. Ia hanya menerima sedikit kompensasi atas kematian suaminya dan seorang anak laki-laki yang harus dinafkahi, sehingga ia sering mengalami kesulitan keuangan.

Untuk sementara waktu dia membersihkan rumah untuk mencari nafkah. Hal ini tidak menghentikannya.

Dalam otobiografinya, ia menulis bahwa sejak hari invasi, ia 'tidak akan pernah sama lagi' dan merasakan kewajiban untuk berjuang demi perjuangan Timor Leste dengan cara yang ia yakini akan dilakukan suaminya jika ia masih hidup.

Ia menulis artikel dan surat ke surat kabar, memberikan wawancara di radio dan televisi, melobi politisi, dan mengorganisir dan berbicara di acara-acara dan rapat umum.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved