Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 13 Februari 2024 Bertajuk, Jangan Salah Mengerti Tentang Yesus
Jangan mengerti salah atau salah pengertian. Kalau sudah salah dengar, salah mengerti, salah paham, maka salah juga tindakan atau aksi.
POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis RP. John Lewar SVD Tahun B/II: Hari Biasa Pekan VI bertajuk Jangan Salah Mengerti Tentang Yesus.
Renungan ini merujuk pada Bacaan I : Yakobus 1:12-18, Mazmur 94:12-13a,14-15,18-19 dan Injil Markus 8:14-21.
Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik ditulis oleh RP. John Lewar SVD.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Ketika seorang guru menerangkan dengan berkobar-kobar salah satu materi pelajaran, ia tentu mengharapkan bahwa para muridnya memahami apa yang diajarkannya. Para murid bisa mendengarkan atau paling tidak mereka mengarahkan wajah mereka pada sang guru yang menerangkan.
Tetapi ketika saatnya tanya jawab, guru akan merasa heran bila para murid justru mengajukan pertanyaan yang tidak ada hubungannya dengan apa yang dijelaskannya tadi. Barangkali sang guru pun bertanya-tanya, mengapa bisa demikian? Di mana pikiran dan hati mereka saat aku menjelaskan pelajaran tadi?
Di atas perahu, Yesus mengingatkan para murid-Nya supaya berjaga-jaga dan awas, jangan terpengaruh dengan ragi orang Farisi dan ragi Herodes. Mereka dingatkan agar berhati-hati terhadap segala kejahatan di dunia ini. Untuk itu diperlukan sikap mendengar, melihat, mengerti secara baik terhadap apa saja dalam hidup ini.
Jangan mengerti salah atau salah pengertian. Kalau sudah salah dengar, salah mengerti, salah paham, maka salah juga tindakan atau aksi. Orang Farisi dan Herodes salah mengerti tentang Yesus dan kuat kuasaNya. Mereka berpikir buruk dan negatif tentang Yesus dan kuasaNya yang telah berbuat banyak mukjizat dan perbuatan baik lainnya.
Mereka tidak percaya akan kuat kuasa Yesus. Mereka merasa diri disaingi Yesus. Karena itu mereka menghasut dan mengajarkan kepada orang lain agar jangan percaya kepada Yesus. Herodes dikenal luas sebagai orang yang suka menghalalkan segala cara demi kepentingan politiknya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 12 Februari 2024 Bertajuk, Orang yang Mendua Hati Tidak akan Tenang
Dialah yang membunuh Yohanes Pembaptis. Dia melihat Yesus sebagai pembuat mukjizat yang populer yang mengancam kewibawaannya sebagai pemimpin politik, sehingga dia jugalah yang nantinya membunuh Yesus (lih. Luk.13:31).
Sementara itu, orang Farisi menganggap diri mereka lebih benar karena merasa telah menjalankan perintah Allah dibandingkan semua orang, sehingga mereka
tidak perlu belas kasihan dan pengampunan dari Allah (lih. Luk.18:9-14). Mereka melihat Yesus sebagai pembuat mukjizat yang populer yang mengancam kewibawaan mereka sebagai pemimpin agama.
Ini ragi, ajaran yang berbahaya dan menyesatkan. Mereka salah mengerti tentang Yesus. Maka Yesus memperingatkan para muridNya agar waspada dan
awas terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes. Para murid juga mengerti salah tentang Yesus.
Ketika omong tentang ragi mereka pikir salah dengan berkata:”Itu dikatakanNya karena kita tidak mempunyai roti, karena mereka bawa hanya ada satu roti. Mereka cemas dan gelisah akan makanan fana itu. Pada hal Yesus sama sekali tidak bicara soal makanan.
Yesus juga tidak menyinggung soal roti, namun yang ada dalam benak para murid adalah roti, makanan dan sebagainya. Mereka tidak percaya, tidak yakin akan kuasa Yesus yang telah mereka alami dan saksikan sendiri. Apa yang dikatakan Yesus tidak berhubungan dengan apa yang ada dalam otak atau pikiran para murid.
Dialog Yesus dan para murid tidak nyambung. Yesus berbicara sesuatu yang lain, para murid mengertinya lain. Yesus ngomong soal ragi orang Farisi dan ragi Herodes, mereka berpikir soal roti (makanan).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.