Berita NTT

Komitmen pada Nilai Laudato Si, Umbu Wulang Paranggi Siap Perjuangkan di Ruang DPD RI

Aktivis lingkungan hidup dan Masyarakat adat di Provinsi NTT, Umbu Wulang Tanaamah Paranggi memilih maju sebagai Calon DPD- RI Nomor 17.

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/DOK.PRIBADI
Aktivis lingkungan dan masyarakat adat asal NTT, Umbu Wulang Tanaamah Paranggi 

Namun pertanggungjawaban atas kerusakan alam masih jauh panggang dari api. Pemerintah sebagai aktor penyelenggara negara tampak membiarkan kondisi makin memburuk.

Hal tersebut salahsatunya terlihat dari minimnya anggaran di bidang pelestarian dan pemulihan lingkungan hidup di NTT khususnya, dan Indonesia pada umumnya.

“Coba cek, berapa persen dana untuk pelestarian dan pemulihan lingkungan hidup di Indonesia atau NTT dibandingakan dengan anggaran di bidang pembangunan lain. Padahal mayoritas masyarakat kita adalah petani, pekebun, peternak, nelayan yang sangat bergantung pada daya dukung lingkungan hidup. Misalnya juga coba lihat banyak proyek tambang yang tidak dilakukan reklamasi pasca tambang, pembiaran terhadap industri yang berkontribusi paling besar terhadap sampah sampah plastik dan limbah B3 di Indonesia juga termasuk NTT,” jelas Umbu Wulang

Pria yang mewakili WALHI Nasional dalam ajang KTT Iklim di Glasgow, Skotlandia, 2021 silam ini meyakini bahwa politik pembangunan kedepan harus menempatkan keadilan ekologis sebagai lokomotifnya.

Hal ini untuk mempercepat kerja kerja pemulihan lingkungan hidup sekaligus mencegah meluasnya bencana ekologis di masa depan.

“Atas dasar keadilan ekologis dan perlindungan masyarakat adat di NTT yang menjadi medan layan saya dan teman teman selama ini, maka saya mengusung tema MANDAT NTT yang merupakan akronim dari pertama, Memulihkan, Adilkan, Dayagunakan, Transformasi Ekologis Nusa Tenggara Timur. Kedua, Masyarakat Adat dan Alam NTT," tegas ayah satu anak ini.

Bagi Umbu Wulang, mengusung politik lingkungan hidup dan kebudayaan adalah amanah yang harus diperjuangkan.

Nilai nilai Laudato Si juga harus tercermin dalam berbagai kebijakan pembangunan. Kita dapat memperjuangkannya bersama dengan kesadaran bahwa alam merupakan anugerah kehidupan yang harus kita lestarikan untuk geneasi selanjutnya dan meruapakan adab dari masyarakat adat di NTT yang sangat menghormati alam sebagai Cipataan Sang Khalik dan teman hidup sepanjang hayat.

“Kita hidup karena lingkungan hidup, kita beradab karena beradat,” pungkas Umbu yang pada 2023 silam mejadi perkilan WALHI NTT di Den HAAG, Belanda untuk mempromosikan kebudayaan dan komoditi pangan NTT. (adv/*)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved