Liputan Khusus

Lipsus - Eksis Sejak Tahun 70-an, Produk Mobil Suzuki Jadi Primadona di NTT

General Manager Suzuki Surya Batara Mahkota Kupang, Fredy Prijatna menyebut Suzuki sudah eksis di Indonesia sejak tahun 70-an, atau hampir 50 tahun.

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/ASTI DHEMA
Dance Performance SMAN 3 Kupang dalam Suzuki Day di Lippo Plaza Kupang pada Minggu, 4 Februari 2024 malam. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Suzuki New Carry menjadi Primadona sebagai mobil yang paling banyak dicari pelanggan yang berada di Provinsi Nusa Tenggara TImur ( NTT ).

General Manager Suzuki Surya Batara Mahkota Kupang, Fredy Prijatna menjelaskan, Suzuki sudah eksis di Indonesia sejak tahun 70-an, atau sudah hampir 50-an tahun. Khusus untuk di NTT, kendaraan roda empat Suzuki sudah ada sejak tahun 2010, dengan kantor yang beralamat di Jalan Sudirman Kupang lalu pindah alamat ke Jalan Timor Raya atau Strat A ejak 2012,

"Sampai saat ini kita sudah memiliki lima cabang besar diantaranya dua yang showroom 3S (Showroom, Sparepart, Service, red) di Kupang dengan di Ende dan tiga showroom 1S, satu di Maumere satu di Sumba dan satu di Labuan Bajo," kata Fredy, dalam Podcast Pos Kupang, Sabtu (3/2).

Baca juga: Makin Asyik Pakai Suzuki, SBM Kupang Targetkan 2.000 Mobil Terjual di 2024

Selama 13 tahun berkiprah di NTT, market share kendaraan roda empat Suzuki rata-rata sebesar 46 persen. Artinya, dari seratus unit mobil yang dijual di NTT, sebanyak 46 unit adalah mobil Suzuki. Hal ini menunjukkan bahwa mobil Suzuki diterima di NTT.

]"Kita bisa lihat bahwa memang animo masyarakat di NTT dan geografisnya sangat mendukung untuk pengembangan mobil Suzuki di NTT. Kalau dilihat dari kontur geografis di NTT memang kendaraan pick up yang lebih dominan. Penjualan kita juga 80 persen adalah kendaraan komersil atau pick up yang mana sangat membantu pergerakan perekonomian masyarakat di NTT," ungkap Fredy.

Sementara untuk produk passenger car Suzuki juga memiliki XL7, dan saat ini sudah menggerakkan 30 persen pangsa pasar di NTT, juga ada Ertiga dan mobil-mobil kecil passenger lainnya.

Bahkan sepanjang tahun 2023, Suzuki Surya Batara Mahkota Kupang berhasil menjual 1.820 unit. "Tahun 2024 ditargetkan 2.000 unit produk Suzuki terjual di NTT," optimis Fredy.

Sementara itu, Trainer for Trainee Suzuki Surya Batara Mahkota Kupang, Daniel Koroh menjelaskan, saat ini Suzuki sudah memiliki mobil dengan teknologi hybrid yang diterapkan pada pada tiga jenis mobil yaitu All New Ertiga Hybrid (Type GX & SS), XL7 Hybrid (Type Alpha & Beta), New Grand Vitata (Type GX & GL).

"Hhybrid sebenarnya merupakan sebuah teknologi yang memadu antara dua tenaga untuk mendukung kendaraan bisa berjalan. Secara umum seperti itu. Biasanya didukung oleh dua tenaga itu seperti tenaga mesin konvensional, mesin bensin atau diesel, didukung dengan yang namanya motor listrik, biasanya hybrid identik dengan model seperti itu," jelas Daniel.

Tapi hybrid yang diterapkan kali ini di Suzuki itu, kara Daniel, sedikit berbeda. Tidak seperti yang biasa dikenal oleh otomotif di sebagai full hybrid. "Kalau hybrid yang ditetapkan oleh Suzuki sendiri itu lebih kepada mild hybrid," tambahnya.

Teknologi mesin mild hybrid yang dikembangkan secara global oleh Suzuki adalah Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS). Khusus di Indonesia, teknologi SHVS masih dalam tahap penelitian agar bisa disesuaikan dengan karakter dan kondisi jalanan di dalam negeri.

Teknologi ini sendiri dibuat untuk sistem penggerak mesin dan telah dilengkapi dengan Integrated Starter Generator (ISG) sebagai pengganti alternator konvensional yang mampu memberikan dukungan tenaga pada mesin, sehingga dapat meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar.

Teknologi SHVS juga dilengkapi Lithium Ion Battery yang dirancang untuk menyimpan tenaga yang dihasilkan oleh ISG dan akan digunakan ketika mesin membutuhkan dukungan tenaga.  Teknologi SHVS ini mencakup efisiensi bahan bakar, ringan, dan kompak sehingga merupakan sistem yang ideal untuk mobil-mobil kompak.

Teknologi SHVS memiliki sistem kerja yang sederhana. Diawali ketika kendaraan pada posisi berhenti serta pengemudi tidak menginjak pedal dan gigi pada posisi  netral, maka secara otomatis kendaraan akan melakukan Engine Auto Stop yang berfungsi mematikan mesin, namun sistem kelistrikan tetap menyala.

Kemudian apabila pedal diinjak, secara otomatis ISG akan menyalakan kembali mesin kendaraan.
Pada saat mesin berhenti, daya listrik yang disimpan pada baterai akan dialihkan pada komponen elektrik untuk tetap menjaga sistem kelistrikan tetap menyala.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved