Berita Kabupaten Kupang
25 Hektar Lahan Pertanian Jagung di Desa Baumata Utara Terserang Hama Ulat Grayak
Gerdal OPT kali ini dilakukan dengan cara melakukan penyemprotan insektisida berbahan kimia guna membasmi penyebaran ulat grayak.
Penulis: Yohanes Alryanto Tapehen | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Tapehen
POS-KUPANG.COM, OELAMASI - Sebanyak 25 hektar lahan tanaman jagung milik petani di Desa Baumata Utara Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang terserang organisme penganggu tanamanan (OPT) ulat grayak yang merusak tanaman jagung milik masyarakat.
Ulat grayak atau lebih dikenal ulat tentara ini menyerang pangkal daun pada tanaman jagung atau titik tumbuh dari jagung tersebut dengan populasi tinggi dan cenderung kebal terhadap pestisida biasa.
Serangan hama ulat grayak tersebut dialami oleh petani pada kelompok tani Tapinpaku, kelompok tani Tultakus, dan kelompok tani Nazareth di Desa Baumata Utara.
Petani kemudian melaporkan hak tersebut kepada PPL dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kupang bergerak cepat melakukan kegiatan Gerakan Pengendalian (GERDAL) Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) ulat grayak yang menyerang tanaman jagung milik petani pada Selasa 30 Januari 2024 lalu.
Gerdal OPT kali ini dilakukan dengan cara melakukan penyemprotan insektisida berbahan kimia guna membasmi penyebaran ulat grayak.
PPL sekaligus Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Dinas Pertanian Kabupaten Kupang Thomas J. Weu, Rabu 32 Januari 2024 menjelaskan gerakan pengendalian OPT kali ini sebagai upaya Dinas Pertanian Provinsi NTT dan Kabupaten Kupang menekan pertumbuhan dan perkembangan penyebaran hama ulat grayak dengan nama latin Spodoptera frugiperda.
Kegiatan Gerdal OPT tersebut terlaksana berkat kerjasama antara UPTD Proteksi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan ll Provinsi NTT, PPL, dan POPT Dinas Pertanian Kabupaten Kupang.
Kata dia hama ulat grayak ini tingkat perkembangannya sangat tinggi jika curah hujan rendah, dan jika hujan dengan intensitas tinggi ulat tersebut tidak berkembang atau mati
Thomas mengungkapkan pada umumnya hama ini menyerang pada malam hari, sedangkan pada siang hari ulat grayak bersembunyi di bawah tanaman, pangkal daun, titik tumbuh jagung atau didalam tanah. Dan tanaman jagung yang telah terserang ulat jenis ini memiliki gejala yang identik.
Bila tanaman jagung terserang ulat grayak maka gejala yang timbul yakni daun rusak, terkoyak, berlubang tidak beraturan, terdapat kotoran seperti serbuk gergaji. Kategori kerusakan pada serangan ulat grayak dimulai dari kategori ringan, sedang hingga berat. Jika sudah masuk kategori berat menuju phuso daun akan pada jagung akan gundul.
Dirinya menyarankan kepada petani untuk melakukan penyemprotan insektisida berbahan kimia Amamektin Benzoat bermerek Siklon sebagai obat yang memiliki bahan aktif yang mampu membasmi perkembangan ulat grayak pada tanaman jagung milik petani desa baumata utara.
Penyemprotan obat dalam gerakan pengendalian dilakukan pada tanaman jagung usia tanam 14 hari hingga usia 70 hari setelah tanam.
Diakui Thomas J. Weu, saat ini dinas Pertanian Kabupaten Kupang sudah menerima laporan jika hama ulat grayak telah menyerang tanaman jagung milik petani didaerah lain yang ada di kabupaten kupang.
"Dari beberapa laporan yang diterima, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kupang, Amin Juariah memberi arahan untuk lebih giat dampingi para petani, membantu membasmi ulat ini agar petani tidak gagal panen," ungkapnya.
Kelompok Bersaudara Berbagi Berkah Natal, Santuni Anak Yatim dan Lansia |
![]() |
---|
Jembatan Termanu Miring Usai Diterjang Banjir, Warga Amfoang Kupang NTT Mulai Terancam Terisolir |
![]() |
---|
Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang Catat 850 Gigitan HPR Sepanjang 2024 |
![]() |
---|
Uskup Agung Kupang Resmikan Gereja Paroki Santa Maria Imaculata Battuna |
![]() |
---|
Perayaan Natal di Kabupaten Kupang Berjalan Aman, Polisi Sebut Berkat Partisipasi Masyarakat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.