Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 1 Februari 2024, Dan Mengutus Mereka
Setiap perutusan selalu ada saja wejangan dan pesan-pesan yang perlu diikuti agar perutusan itu dapat berjalan dengan baik
Menjadi penting di sini adalah bahwa Daud tak ingin “melepaskan atau mengutus” anaknya ke perjuangan hidup sebagai seorang raja tanpa ada amanah yang harus disampaikan.
Bagi Daud, amanahnya ini adalah juga bagian dari perutusannya bagi anaknya untuk bisa dan mampu menjalankan tugasnya sesuai tugas perutusannya sebagai seorang raja di kemudian hari.
Hal yang sama disampaikan oleh Yesus kepada keduabelasan muridNya sebelum di utus berdua-dua ke tempat-tempat perutusan mereka.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 30 Januari 2024, "Imanmu Telah Menyelamatkan Engkau"
Sebelum mereka pergi, dikisahkan bahwa Yesus memberi amanah atau pesan kepada kedua belas muridNya: “Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, kecuali tongkat, roti pun tidak boleh dibawa, demikian pula bekal dan uang dalam ikat pinggang; mereka boleh memakai alas kaki, tetapi tidak memakai dua baju.”
Yesus memberikan deretan panjang pesan dan amanah yang harus diikuti sebagai seorang utusan di tempat perutusan mereka masing-masing. Dari sekian banyak pesan yang ada itu dapat disimpulkan bahwa seorang utusan tidak boleh terikat dengan hal-hal duniawi dan lebih memfokuskan diri pada tujuan perutusan itu sendiri.
Karena semua yang dikerjakan oleh para utusan akan mendapat berkat sendiri dari Tuhan. Yesus tanpa banyak diskusi dengan para muridNya, memberikan petuah dan pesan-pesan kepada para murid itu dengan satu tujuan utama adalah mereka harus tetap mengarahkan hidup mereka kepada Tuhan dan perutusanNya dan bukan kepada hal-hal lain seperti juga disampaikan oleh Daud kepada Salomon agar tetap setia dan taat kepada ketetapan-ketetapan Tuhan.
Bagaimana dengan kita? Semua kita adalah murid-murid Tuhan lewat pembaptisan. Dengan pembaptisan kita semua juga diutus oleh Tuhan ke tempat perutusan sesuai tugas kita masing-masing.
Menjadi persoalan sekarang adalah apakah kita benar-benar tetap pada tujuan kita atau kadang atau seringkali jatuh pada “jalan pintas” dan mengaburkan jalan Tuhan sendiri hanya karena harta atau takhta.
Mari kita terus belajar untuk selalu mengarahkan hidup kita kepada Tuhan dalam tugas perutusan kita akan mampu menghasilkan banyak buah.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: kita secara sah telah menjadi murid-murid Tuhan yang siap diutus ke mana saja.
Kedua, untuk tugas perutusan itu, semua kita telah diberi kuasa untuk melaksanakan tugas itu.
Ketiga, dan agar tugas itu tetap berjalan dan menghasilkan banyak buah kita harus tetap selalu mengarahkan hidup kita kepada Tuhan.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.