Liputan Khusus

Peserta Putri Dominasi Lomba Pidato Bahasa Inggris Pos Kupang 2024

Lomba tahun 2024 ini merupakan yang ketiga kalinya. Tahun 2022 diikuti 80 peserta, tahun 2023 sebanyak 90 peserta.

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Ryan Nong
POS KUPANG/MICHAELLA UZURASI
Pembukaan English Speech Competition oleh Pemimpin Perusahaan Timor Media Grafika atau Pos Kupang, Margaretha Iin Wahyuning pada Senin (29/1/2024). English Speech Competition 2024 diikuti 244 peserta yang merupakan utusan dari SMA/K dari semua kabupaten di NTT. 

Olivia Ing Nurya Hitarihun dari SMK Negeri 1 Kefamenanu, Revano Ladito Paitarman dari SMAN 3 Kota Komba, Bernadeta Rati Dede dari SMA Negeri 6 Kota Komba, Indi Damai Felisand Nggadas dari SMA Negeri 1 Rote Barat, Dewi Chandra dari SMAS Kristen Atambua, Bernandia Gisela Quintavalle dari SMAS St. Klaus Kuwu Ruteng.

 

Hasil terbaik

Salah satu peserta English Speech Competition Pos Kupang asal Kabupaten Nagekeo, Yohanes Juan Botha mengharapkan hasil terbaik dari apa yang telah dia sampaikan saat tampil di lomba tersebut.

Siswa kelas XII SMA Katolik Santa Teresia Danga ini mengaku bangga bisa menjadi bagian dalam event English Speech Competition. "Saya juga bersyukur sudah diberi kesempatan untuk tampil dan membawa nama sekolah saya dalam kompetisi ini," kata Yohanes.

Dikatakan Yohanes, dia bisa tampil dengan baik dalam kompetisi ini berkat dukungan dari pihak sekolah dan juga orangtua.

"Dukungan yang diberikan sangat luar biasa, baik dari orangtua maupun dari pihak sekolah. Mereka memfasilitasi saya untuk mengikuti perlombaan ini dan dukungan yang mereka berikan, jujur, membuat saya lebih semangat dan percaya diri untuk tampil di kompetisi ini," ungkapnya.

Guru Bahasa Inggris Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Kupang, Margaretha Bire mengapresiasi siswanya, Viona Monica Mau yang telah berpartisipasi dalam ajang English Speech Competition (ESC) Pos Kupang, Senin (29/1). Viona adalah siswa Program Keahlian Pariwisata Kelas X  yang tampil pada sesi kedua hari pertama, pukul 13.00 Wita.

"Anak bimbingan saya, Viona. Dia sudah menampilkan yang terbaik dan dengan lancar tanpa kendala selama berpidato. Hanya volume suara saat penampilannya yang tidak kami sadari kalau lebih kecil dari peserta sebelumnya," tambah Margaretha.

Margaretha mengakui, volume suara yang lebih kecil tersebut tidak disadari karena ini merupakan lomba virtual pertama yang mereka ikuti karena selama ini lomba-lomba yang diikuti bersifat offline.  "Semoga para juri  menggunakan headset dan mendengar dengan lebih jelas," ucapnya.

Margaretha mengatakan, pihaknya akan mendorong siswa-siswa yang berbakat untuk berkompetisi dalam ajang-ajang seperti ini. 

"Walaupun tidak semua anak dapat berkompetisi melalui lomba-lomba yang diselenggarakan pihak luar sekolah, tapi setiap anak akan terus dimotivasi untuk mencapai yang terbaik dari kemampuan mereka," kata dia.

English Speech Competition yang diikuti oleh para peserta dari berbagai daerah di NTT itu terdiri dari siswa-i Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan (SMA/SMK). Durasi waktu masing-masing peserta maksimal 5 menit untuk pidato dan 2 menit untuk sesi tanya jawab dengan para juri.

Peserta dilarang berhenti untuk menanyakan apapun kepada siapapun pada saat pidato. Para guru pembimbing maupun supporter dilarang bertepuk tangan, pujian atau yel-yel dan berdiskusi dengan peserta pada saat peserta menyampaikan pidatonya. (uzu)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved