Lewotobi Erupsi

Lewotobi Erupsi, Kisah Nestapa Lansia Sebelum Meninggal di Tempat Pengungsian

Di usia yang hampir satu abad, Yuliana Soge menghabiskan sisa-sisa hidupnya di lokasi pengungsian pada naungan yang berdinding terpal

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN
Yuliana Soge (98) pengungsi asal Desa Nobo terbaring lemas sebelum meninggal dunia. Gambar diambil Sabtu, 27 Januari 2024 atau satu hari sebelum meninggal. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA- Tragedi Lewotobi Erupsi menyisahkan kisah nestapa seperti halnya dialami seorang Lansia pengungsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Yuliana Soge (98).

Almarhum meninggal dunia dalam keadaan memrihatinkan di kompleks BPP Konga, Desa Konga, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, Minggu 28 Januari 2024.

Di usia yang hampir satu abad, Yuliana Soge menghabiskan sisa-sisa hidupnya di lokasi pengungsian pada naungan yang berdinding terpal.

Dia bersama puluhan pengungsi memanfaatkan tempat itu untuk mengamankan diri dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Bangunan dengan perkiraan luas belasan meter persegi itu hanya dikelilingi terpal biru untuk melindungi tubuh puluhan pengungsi dari percikan air hujan.

Yuliana dibawa keluarga dari Desa Nobo, Kecamatan Ile Bura ke BPP Konga sejak tanggal 2 Januari 2024 atau sehari setelah erupsi besar.

Pada Sabtu, 27 Januari 2024, Pos Kupang sempat melihatnya berbaring lemas pada ranjang berbahan bambu.

Badannya tampak kurus. Perempuan itu tidur dengan wajah menengok ke kiri.

Baca juga: Dampak Lewotobi Erupsi, KPU NTT Bakal Berlakukan Follow The Voters 

Selama berada di sana, Yuliana sudah tidak bisa melakukan aktivitas. Padahal, sebelum mengungsi, perempuan sebatang kara itu masih kuat berjalan.

Perwakilan keluarga, Paulus Temu menuturkan Yuliana tidak mengkonsumsi makanan selama berada di lokasi pengungsian.

Dia hanya bertahan dengan satu gelas susu setiap hari.

"Tidak bisa makan, hanya minum susu saja. Sebelum ke sini, mama masih bisa makan dan beraktivitas," katanya.

Kondisi Yuliana kian memburuk karena tanpa asupan makanan. Dia menghembuskan napas terakhir hari Minggu, 28 Januari 2024 kemarin.

Jenazahnya kemudian dikuburkan di kampung halamannya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved