Parodi Situasi

Antara Pileg dan Ulat Grayak

Sungguh ulat ini tidak tidak tahu bahwa sekarang lagi musim menuju pemilu, menuju pileg tahun 2024.

Editor: Dion DB Putra
DOK POS KUPANG
Ilustrasi hama ulat grayak. 

“Ya, ulat grayak,” kata Benza.

Selanjutnya Benza menjelaskan bahwa sebenarnya ulat grayak ini masuk Indonesia belum lama.

Aslinya sebagai ngengat asli daerah tropis. Pertama kali ditemukan di perkebunan jagung di Afrika, Argentina, dan Amerika.

Di Indonesia, yang kena serangan pertama hama ini adalah daerah Paseman Barat, Sumatra Barat, juga Lampung. Itu terjadi sekitar tahun 2019.

“Cepat sekali sampai di kampung kita?” Jaki dan Benza serempak bertanya. “Kenapa?”

“Ya, dunia sekarang selebar daun kelor. Segala sesuatu bisa bermigrasi dengan sangat cepat. Manusia berpindah tempat, melancong ke seluruh dunia, hama pun ikut ambil bagian. Tidak mau kalah. Contoh nyata itu covid. Dalam waktu singkat seluruh dunia terserang.”

“Tetapi bagaimana cara hilangkan itu ulat?” tanya Jaki. “Bagaimana yakinkan petani?”

“Omong jujur! Jangan tipu! Ulat grayak. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved