Oknum Brimob Aniaya Pemuda
Oknum Brimob Diduga Aniaya Seorang Pemuda di Alor, Warganet: Sudah Bisa Ditebak Endingnya
Kasus tiga oknum Brimob diduga menganiaya seorang pemuda di Kalabahi, Kabupaten Alor, viral di media sosial Instagram.
Penulis: Agustinus Sape | Editor: Agustinus Sape
“Salah satu oknum Brimob ini punya anak perempuan, yang suka dengan adik saya Arjuna. Tahun 2022 pernah ada masalah, perempuan ini suka posting foto Arjuna di sosial media (sosmed). Arjuna sempat chat di WhatsApp (WA) minta fotonya dihapus, karena mereka berdua tidak punya hubungan,” ujar Mega.
Setelah kejadian itu, menurut Mega, ibu dari perempuan tersebut mendatangi rumahnya untuk melakukan klarifikasi. Arjuna menunjukkan bukti chat WA, dan ibu perempuan tersebut meminta maaf lalu meminta anaknya menghapus postingan foto Arjuna di sosmed milik anaknya.
“Pada tanggal 18 Januari 2024 pagi, Arjuna sholat ke masjid. Karena memang adik saya ini rutin sholat 5 waktu di masjid. Perempuan ini juga sering ke masjid. Waktu di sana dia minta foto sama Arjuna, tetapi adik saya ini menolak karena tidak mau. Perempuan ini tarik sarung Arjuna sambil teriak kalau Arjuna meremas dada cewek itu,” kisah Mega.
Sore harinya, lanjut Mega, bapak dari perempuan ini yang adalah anggota Brimob mendatangi rumahnya dengan membawa 2 anggota Brimob dan memberitahu kedua orangtuanya mau menjemput Arjuna karena ada laporan masuk di Polres Alor.
“Waktu Arjuna tanya ada masalah apa, mereka bilang ikut saja dulu. Jadi Arjuna kooperatif penuhi dan ikut mereka. Sampai di pertengahan jalan, belum sampai di Polres Alor mereka sudah keroyok Arjuna di pinggir jalan. Warga sekitar termasuk ada anggota Polres yang mau bantu, malah mereka balik ancam,” jelas Mega.
Mega menambahkan, keluarga sudah pergi ke Polres Alor dan menanyakan laporan masuk tuduhan yang bersangkutan kepada Arjuna, tetapi tidak ada laporan masuk.
Akibat pengeroyokan ini, korban menderita lebam di bagian muka, mata kiri dan kanan, pelipis kanan. Bagian dada, rusuk terasa sakit dan bagian hidung dan telinga mengeluarkan darah.
“Kami keluarga hanya berharap keadilan ditegakkan atas kasus ini. Sekalipun adik saya salah, tidak dibenarkan tindakan main hakim sendiri,” harap Mega.
Saat ini korban sudah divisum dan sedang dirawat di rumah, menunggu tindak lanjut laporan pengeroyokan di Polres Alor.
Sudah ada laporan
Seksi Humas Polres Alor, P.s. Kasubsi Pidum, Bripka Fajar Setiawan saat dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Jumat 19 Januari 2024, membenarkan adanya laporan masuk terkait dugaan pengeroyokan tersebut di Polres Alor.
“Terkait laporan kasus pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh 3 oknum Brimob sudah diterima di SPKT Polres Alor dan ditangani oleh Reskrim Polres Alor,” ujar Fajar.
Lebih lanjut Fajar mengatakan sebelumnya korban dugaan pengeroyokan ini dilaporkan atas kasus dugaan pencabulan.
“Sebelumnya sudah ada laporan terkait dugaan pencabulan, yang diduga dilakukan oleh korban pengeroyokan tersebut kepada anak dari salah satu oknum anggota Brimob,” kata Fajar.
Komandan Kompi (Danki) Kompi 4 Batalyon A Pelopor, Iptu Nardi Irawan yang dihubungi POS-KUPANG.COM mengatakan saat ini dirinya tengah mengikuti zoom.
“Kami sementara mengikuti zoom, selesai saya hubungi,” ujarnya singkat.
Adapun berdasarkan Laporan Polisi Nomor : LP/B/28/I/2024/SPKT/POLRES ALOR/POLDA NUSA TENGGARA TIMUR tertanggal 18 Januari 2024 pukul 18.37 menyebutkan pengeroyokan terjadi pada tanggal 18 Januari 2024 pukul 17.00. *
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.