Oknum Brimob Aniaya Pemuda

Oknum Brimob Diduga Aniaya Seorang Pemuda di Alor, Warganet: Sudah Bisa Ditebak Endingnya

Kasus tiga oknum Brimob diduga menganiaya seorang pemuda di Kalabahi, Kabupaten Alor, viral di media sosial Instagram.

Penulis: Agustinus Sape | Editor: Agustinus Sape
TANGKAPAN LAYAR INSTAGRAM/NTT-UPDATE
Arjuna, seorang pemuda Alor, wajahnya tampak memar diduga dianiaya oknum Brimob, Kamis 18 Januari 2024. 

POS-KUPANG.COM - Kasus tiga oknum Brimob diduga menganiaya seorang pemuda di Kalabahi, Kabupaten Alor, viral di media sosial Instagram.

Kasus itu diposting Instagram NTT-update, Kamis 19 Januari 2024, dengan menampilkan video pendek seorang pemuda bernama Arjuna (Saddan Achmed Arjuna Puken) yang mengenakan kaos putih dengan wajah babak belur diduga dianiaya tiga oknum Brimob tersebut.

Hingga Jumat 19 Januari 2024 malam, postingan ini sudah disukai 11.282 orang dan banyak komentar.

Menurut cerita kakak korban, sebagaimana diposting admin Instagram NTT-update, ada tiga orang oknum Brimob datang ke rumah korban, dengan alasan bahwa ada laporan ke Polres atas nama Arjuna. Atas dasar itu, oknum Brimob tadi membawa Arjuna ke Polres. Tetapi belum sampai di Polres, oknum Brimob sudah memukul korban hingga babak belur.

"Dia pu cerita begini kaka, ada perempuan 1 berkekurangan (tuna rungu) mau dengan adik saya yang di video ini, tapi tidak ditanggapi. Setiap saat dia bikin ke obses dengan adik saya sampai pura-pura hamil segala macam biar bisa diakui dan adik saya ini anaknya baik rajin sekali ibadahnya bukan orang seperti itu," koment rickykillz17171 menceritakan latar belakang kasus ini.

Menanggapi cerita tersebut, warganet pun memberi berbagai macam respons yang intinya mempersalahkan tindakan para oknum Brimob yang diduga menganiaya korban.

"Brimob model-model begitu tu datang tugas di Papua Tengah sini saja," koment egaprameswari.

"Sudah bisa ditebak endingnya karmana:
1. Damai secara kekeluargaan
2. Klarifikasi minta maaf
3. Ini Kasus hilang."

Demikian koment uncle_inho.

"Aeh begini pokoknya jang mau damai e," koment wi2nn.

"Untung masih bisa hidup. Keep Stronger bro," koment pedrrocavalerra.

"Jangan sampai ada masalah di luar ni," komentar sns_indonesia_cabang_ntt

"Semoga bisa dapat keadilan Brother," koment fred_thome_abraham.

"Atensi khusus Bpk Kapolri @listyosigitprabowo @mohmahfudmd Bpk menkopolhukam @hotmanparisofficial Pembela keadilan," koment umbu_chr.

"Nama akunnya @ade.sulasrty masih pakai foto adik saya di akunnya," koment rickykillz17171.

"Aduh aba jun @nefscone," koment aningsi_22_

"Jang mau damai. Kali ini yang berkebutuhan (khusus) talalu gatal jadi jang mau damai," koment nyaak.02.

"Harus ada keadilan sih, jangan mentang-mentang punya pangkat baru seenaknya tanpa prosedur yang ada. Ajar masyarakat jangan main hakim sendiri karena ada pihak yang berwajib tapi malah begini. Miris sih," koment libnibenguu.

"Semogaa ada keadilan buat kka nyong dan keluarga. God Bless," komentar nogespratama_05.

"Usut sampai tuntas. Jangan mau urus secara kekeluargaan karena mereka bukan keluarga," komentar gabriel_rian92.

"Kasih balasan yg setimpal kk!!" koment utho_neonub.

"Kredibilitas Brimob zaman sekarang perlu dipertanyakan nih," komentar yosiaucok.

"Pokonya ketong kawal sampai tuntas, biar anggota sekalipun tetap harus ada keadilan," koment aureliakabosu,

"Kena bta proses hukum sa. Barenti yang damai-damai. Nanti keenakan," komentar alifdjumadi.

"Di saat semua lagi membanggakan Brimob karena aksi heroik pas peristiwa Ka'e Boja kemarin, ini malah ada anggota yang bikin ulah di luar nurul," koment ayankchaniago19.

"Usut sampai tuntas," koment amatu_ra.

Baca juga: Polres Alor Benarkan Ada Laporan Terkait Dugaan Pengeroyokan Oknum Brimob

"Korps Brimob Polri sebagai bagian integral Polri juga memiliki tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan dan menggerakkan kekuatan Brimob Polri dalam menanggulangi gangguan Kamtibmas berkadar tinggi, utamanya kerusuhan massa, kejahatan terorganisasi bersenjata api, bom, bahan kimia, biologi dan radioaktif," komentar ariberasi07, untuk mengatakan bahwa inilah tugas Brimob yang sebenarnya, bukan menganiaya warga.

Kronologi penganiayaan

Seperti diberitakan POS-KUPANG.COM sebelumnya, tiga oknum Brimob di Kabupaten Alor betinisial ML, AA dan MIA diduga melakukan pengeroyokan terhadap seorang pria bernama Saddan Achmed Arjuna Puken hingga babak belur dan menyebabkan pelipis kanan korban pecah.

Kakak kandung korban, Mega Mentari Pua Putri Puken yang dikonfirmasi POS-KUPANG.COM Jumat 19 Januari 2024 menuturkan kronologi pengeroyokan tersebut.

“Salah satu oknum Brimob ini punya anak perempuan, yang suka dengan adik saya Arjuna. Tahun 2022 pernah ada masalah, perempuan ini suka posting foto Arjuna di sosial media (sosmed). Arjuna sempat chat di WhatsApp (WA) minta fotonya dihapus, karena mereka berdua tidak punya hubungan,” ujar Mega.

Setelah kejadian itu, menurut Mega, ibu dari perempuan tersebut mendatangi rumahnya untuk melakukan klarifikasi. Arjuna menunjukkan bukti chat WA, dan ibu perempuan tersebut meminta maaf lalu meminta anaknya menghapus postingan foto Arjuna di sosmed milik anaknya.

“Pada tanggal 18 Januari 2024 pagi, Arjuna sholat ke masjid. Karena memang adik saya ini rutin sholat 5 waktu di masjid. Perempuan ini juga sering ke masjid. Waktu di sana dia minta foto sama Arjuna, tetapi adik saya ini menolak karena tidak mau. Perempuan ini tarik sarung Arjuna sambil teriak kalau Arjuna meremas dada cewek itu,” kisah Mega.

Sore harinya, lanjut Mega, bapak dari perempuan ini yang adalah anggota Brimob mendatangi rumahnya dengan membawa 2 anggota Brimob dan memberitahu kedua orangtuanya mau menjemput Arjuna karena ada laporan masuk di Polres Alor.

“Waktu Arjuna tanya ada masalah apa, mereka bilang ikut saja dulu. Jadi Arjuna kooperatif penuhi dan ikut mereka. Sampai di pertengahan jalan, belum sampai di Polres Alor mereka sudah keroyok Arjuna di pinggir jalan. Warga sekitar termasuk ada anggota Polres yang mau bantu, malah mereka balik ancam,” jelas Mega.

Mega menambahkan, keluarga sudah pergi ke Polres Alor dan menanyakan laporan masuk tuduhan yang bersangkutan kepada Arjuna, tetapi tidak ada laporan masuk.

Akibat pengeroyokan ini, korban menderita lebam di bagian muka, mata kiri dan kanan, pelipis kanan. Bagian dada, rusuk terasa sakit dan bagian hidung dan telinga mengeluarkan darah.

“Kami keluarga hanya berharap keadilan ditegakkan atas kasus ini. Sekalipun adik saya salah, tidak dibenarkan tindakan main hakim sendiri,” harap Mega.

Saat ini korban sudah divisum dan sedang dirawat di rumah, menunggu tindak lanjut laporan pengeroyokan di Polres Alor

Sudah ada laporan

Seksi Humas Polres Alor, P.s. Kasubsi Pidum, Bripka Fajar Setiawan saat dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Jumat 19 Januari 2024, membenarkan adanya laporan masuk terkait dugaan pengeroyokan tersebut di Polres Alor.

“Terkait laporan kasus pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh 3 oknum Brimob sudah diterima di SPKT Polres Alor dan ditangani oleh Reskrim Polres Alor,” ujar Fajar.

Lebih lanjut Fajar mengatakan sebelumnya korban dugaan pengeroyokan ini dilaporkan atas kasus dugaan pencabulan.

“Sebelumnya sudah ada laporan terkait dugaan pencabulan, yang diduga dilakukan oleh korban pengeroyokan tersebut kepada anak dari salah satu oknum anggota Brimob,” kata Fajar.

Komandan Kompi (Danki) Kompi 4 Batalyon A Pelopor, Iptu Nardi Irawan yang dihubungi POS-KUPANG.COM mengatakan saat ini dirinya tengah mengikuti zoom.

“Kami sementara mengikuti zoom, selesai saya hubungi,” ujarnya singkat.

Adapun berdasarkan Laporan Polisi Nomor : LP/B/28/I/2024/SPKT/POLRES ALOR/POLDA NUSA TENGGARA TIMUR tertanggal 18 Januari 2024 pukul 18.37 menyebutkan pengeroyokan terjadi pada tanggal 18 Januari 2024 pukul 17.00. *

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved