Lewotobi Erupsi

Akademisi Lingkungan Undana Kupang NTT Ungkap Dampak Erupsi Ile Lewotobi

Dia menyarankan agar posko yang kini dihuni para pengungsi bisa ditempatkan lebih jauh lagi dari daerah sekitarnya.

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
Akademisi Lingkungan Undana Kupang Dr Hamzah H Wulakada saat diwawancarai, Selasa 16 Januari 2024 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi 

POS-KUPANG.COM, KUPANG -Akademisi Lingkungan Undana Kupang Dr. Hamzah H Wulakada mengungkap dampak dari erupsi Ile Lewotobi Laki-laki di Flores Timur atau Flotim. 

Menurut Hamzah Wulakada, erupsi itu akan berpengaruh paling pertama ke aspek kesehatan masyarakat sekitarnya. Dampak lain seperti sumber air yang tercemar hingga lahan pertanian milik warga. 

"Dampak langsung itu, kehilangan lahan pertanian masyarakat, yang pasti pemukiman sudah rusak, mereka akan pulih kembali dengan kehidupan baru. Hutan, air itu kemungkinan akan terdampak langsung," kata Hamzah Wulakada, Selasa, 16 Januari 2024. 

"Memang kita cenderung dalam pengelolaan kebencanaan kita hanya memperhatikan skala jangka pendek dan menengah. Belum menyiapkan ekosistem itu kembali pulih, butuh kebijakan lebih luas, dan strategis," ujarnya menambahkan. 

Baca juga: Pesona Pantai Tablolong di NTT, Destinasi Akhir Pekan Keluarga Menikmati Pasir Pantai Putih

Presidium KAHMI NTT ini menyebut, pengelolaan kawasan lain sebagai tempat baru bagi warga sekitar, harus dipikirkan lebih matang. Kawasan atau tempat sebelumnya yang sudah menjadi sebuah ekosistem, akan sulit kembali ditempati. 

Hamzah Wulakada beralaskan, penataan kawasan yang ada akan sangat sulit dan membutuhkan waktu yang cukup panjang. Di samping, ancaman kebencanaan akan tetap ada, mengintai warga. 

Untuk itu, relokasi ke tempat yang layak menjadi alternatif bagi kondisi yang kini sedang terjadi. Relokasi itu juga harus diperhatikan agar warga juga bisa tetap berusaha sesuai dengan mata pencahariannya seperti di tempat sebelumnya. 

Menurut dia, kejadian itu memang memberi dampak yang cukup banyak. Sumber air, misalnya. Selain sebagai kebutuhan masyarakat, pertanian yang tersebar di sekitarnya akan terimbas dengan campuran debu vulkanik akibat letusan gunung. 

Hamzah Wulakada bilang, akibat erupsi itu, akan terjadi penumpukan material yang bila ada hujan lebat di kawasan puncak, bisa menyebabkan banjir. Aliran air, akan tidak berdampak jika melewati jalur yang sudah ada. 

Sebaliknya, kata dia, aliran air ditambah material akibat erupsi, akan ikut berbahaya bila menyebar atau tidak melewati jalur yang sudah ada. Lahan perkebunan hingga permukiman bisa terkena akibat banjir itu. 

Dia menyarankan agar posko yang kini dihuni para pengungsi bisa ditempatkan lebih jauh lagi dari daerah sekitarnya. Hal itu guna mengantisipasi adanya bias bencana seperti debu vulkanik yang mengikuti arah angin. 

Baca juga: Lewotobi Erupsi, Dampak dari Belerang Gunung Lewotobi Atap Rumah Milik Warga Bocor 

Ia juga memuji adanya dukungan dan kerja bersama dari semua pihak yang kini terus berlangsung di tengah situasi itu. Hamzah Wulakada mengingatkan agar penanganan pasca bencana mulai dipikirkan agar lebih memberi dampak baik bagi masyarakat. (fan)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved