KKB Papua

Kisah Seram Pekerja yang Diusir KKB dari Papua: Saya Terpaksa Makan Ular Supaya Bisa Hidup

Seorang pekerja bangunan yang diusir anggota KKB Papua, menceritakan kisah hidupnya setelah diberi kesempatan untuk hidup di hutan Papua.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
MAKAN ULAR – Seorang pria bernama Zakarias menuturkan kisah mengerikan ketika KKB Papua membiarkannya hidup namun harus segera meninggalkan Papua dalam tempo 2 hari. Lantaran saat itu ia berada di tengah hutan, sehingga ia pun terpaksa mengonsumsi apa pun termasuk memakan ular supaya bisa hidup. 

Saat sedang berjalan ditengah hutan, ia menemukan satu dua bungkus mie. Tanpa banyak berpikir ia pun mengonsumsi mentah barang tersebut.

“Saya makan apa saja yang saya temukan di hutan. Pokoknya saya harus makan supaya bisa hidup,” tuturnya.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh dari dirinya merasa aman, akhirnya ia mencoba menghubungi polisi supaya bisa membantunya.

Singkat cerita, usahanya itu membawa hasil yang luar biasa. Ia akhirnya terbebas dari ancaman anggota KKB Papua walau harus dibayar malah dengan perjuangan yang sangat melelahkan.

Untuk diketahui, sampai saat ini KKB Papua masih tetap eksis. Hingga akhir tahun 2023 lalu, kelompok tersebut masih memperlihatkan eksistensinya dengan menyerang Pos TNI di Maybrat.

Sementara pada awal tahun 2024 sampai dengan pertengahan Januari ini, suasana di daerah itu relative kondusif. Tak ada tindakan anarkis yang dilakukan kelompok tersebut. Masyarakat pun senantiasa beraktivitas tanpa ada gangguan keamanan sama sekali.

Sementara menyangkut nasib pilot Susi Air, Philips Mark Merthens, hingga kini masih disandera oleh kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Egianus Kogoya.

Sebelumnya diberitakan bahwa kepala Satgas Ops Damai cartens, Kombes Pol Faizal Ramadhani, membeberkan fakta terbaru tentang keberadaan pilot Susi Air yang sampai sekarang masih disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Egianus Kogoya.

Faizal Ramadhani mengatakan bahwa saat ini pilot Susi Air, Philips Mark Merthens masih bersama KKB Papua. Ia belum dilepas oleh Egianus Kogoya bersama anak buahnya.

Ia memperkirakan bahwa Kapten Philips bersama anggota Kelompok Separatis Teroris tersebut masih berada di wilayah hutan Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.

Perkiraannya tersebut didasarkan pada foto terbaru Philips Mark Merthens yang terakhir kali muncul kehadapan publik sebelum hari raya Natal 25 Desember 2023 lalu.

Saat itu, Kapten Philips duduk berdampingan dengan Egianus Kogoya yang tidak memenang senjata api. Keduanya kompak sama-sama mengenakan pakaian hitam-hitam.

Dalam gambar yang viral di media sosial tersebut, Egianus Kogoya mengenakan singlet warna hitam, ikat kepala merah, kaca mata hitam dengan tangan kanan dikepal.

Sementara Philips Mark Merthens juga mengenakan pakaian hitam, rambut panjang sebatas bahu dan brewokan. Ia juga mengepalkan tangan kiri meniru gaya Egianus Kogoya.

Faizal Ramadhani mengatakan bahwa foto Egianus Kogoya dan pilot Susi Air itu, merupakan foto terbaru yang diunggah oleh komplotan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved