KKB Papua

Kisah Seram Pekerja yang Diusir KKB dari Papua: Saya Terpaksa Makan Ular Supaya Bisa Hidup

Seorang pekerja bangunan yang diusir anggota KKB Papua, menceritakan kisah hidupnya setelah diberi kesempatan untuk hidup di hutan Papua.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
MAKAN ULAR – Seorang pria bernama Zakarias menuturkan kisah mengerikan ketika KKB Papua membiarkannya hidup namun harus segera meninggalkan Papua dalam tempo 2 hari. Lantaran saat itu ia berada di tengah hutan, sehingga ia pun terpaksa mengonsumsi apa pun termasuk memakan ular supaya bisa hidup. 

POS-KUPANG.COM – Seorang pekerja bangunan yang diusir anggota Kelompok Kriminal Bersenjata, menceritakan kisah hidupnya setelah diberi kesempatan untuk hidup tapi harus tinggalkan Tanah Papua dalam tempo dua hari.

Kisah tersebut kini viral di media sosial. Pasalnya, pria bernama Zakarias itu harus berjuang sendiri, melewati lembah dan jurang nan terjal yang penuh dengan binatang buas.

Situasi mengerikan itu ketika ia hampir di bunuh dengan kejam oleh anggota KKB Papua namun dilepas kembali setelah sempat dihadiahi beberapa bogem mentah di wajah dan anggota tubuh yang lain.

Bahwa pengalaman mengerikan tersebut dialaminya ketika ia berada di kaki Weda Kabupaten Nduga.

Saat itu katanya, ia bersama beberapa teman yang lain sedang mengerjakan proyek pembangunan di wilayah Kabupaten Nduga.

Saat mereka sedang larut dalam pekerjaan, tiba-tiba saja sejumlah anggota KKB Papua sudah berada persis di depannya. Mereka membawa senjata api, juga senjata tajam yang lain, seperti parang, busur dan anak panah juga kapak.

Menghadapi situasi tersebut, mereka tak bisa berbuat banyak, kecuali pasrah pada keadaan. Sementara tiba-tiba teman-temannya sudah dihabisi dengan beberapa tembakan.

Mungkin Tuhan sedang memihaknya, ia pun tak tahu secara pasti. Namun saat sedang berada di ujung tanduk, anggota KKB Papua itu tiba-tiba mengurungkan niat untuk menghabisi dirinya.

Kala itu kenangnya, tubuhnya gemetar. Ia teramat sangat takut menghadapi situasi genting tersebut.  Tubuhnya lemah karena tak ada pilihan lain kecuali pasrah untuk ditembak.

Dalam situasi yang tak menentu, ia hanya memilih untuk membathin. Sambil berdoa dalam hati, ia hanya meminta agar tidak ditembak atau dibunuh oleh anggota KKB Papua.

Rupanya doa itu terkabul. Ia akhirnya dibiarkan hidup namun dengan satu catatan, yakni segera meninggalkan Tanah Papua jika ingin selamat dari tindakan kejam kelompok separatis tersebut. Ia pun hanya diultimatum dua hari tinggalkan Tanah Papua.

Mendengar pernyataan itu, Zakarias pun senang. Namun suasana hati yang senang itu sama sekali tidak ia tunjukkan kepada anggota KKB Papua tersebut.

Setelah itu ia pun bangun kemudian meninggalkan anggota KKB Papua yang masih duduk dan beristirahat di lokasi itu.

Yang jadi soal, adalah ia tidak punya persediaan makanan. Meski demikian ia tidak mempedulikannya.

Oleh karena itu, selama berada di hutan, ia terpaksa mengonsumsi apa saja yang bisa dikonsumsi. Ia juga terpaksa mengonsumsi ular agar bisa bertahan hidup.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved