Lewotobi Erupsi

Laporan Data ASEAN, Korban Erupsi Ile Lewotobi 7.015 Jiwa 

BPBD NTT sendiri menyusun jumlah pengungsi berdasarkan jenis tempat pengungsian seperti tenda, rumah warga dan fasilitas umum yang mencapai 5.464 jiwa

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
Laporan data ASEAN Disaster Information Network (ADINet) atau Jaringan Informasi Bencana ASEAN menyebutkan jumlah warga terdampak erupsi Ile Lewotobi Laki-laki mencapai 7.015 jiwa. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Laporan data ASEAN Disaster Information Network (ADINet) atau Jaringan Informasi Bencana ASEAN menyebutkan jumlah warga terdampak erupsi Ile Lewotobi Laki-laki mencapai 7.015 jiwa. 

Di samping itu, setidaknya ada 1.754 keluarga yang menjadi  terdampak dengan total pengungsi diatas lima ribuan sejak erupsi pertama diawal Januari 2024.

Total pengungsi yang dirilis ADINet di 10 Januari 2024 lalu ini lebih banyak dibandingkan data Badan Penaggulangan Bencana Daerah Nusa Tenggara Timur (BPBD NTT). BPBD NTT pada tanggal yang sama merilis jumlah pengungsi gunung api di Kabupaten Flores Timur ini sebanyak 5.464 jiwa. 

Seperti dikutip, Sabtu (13/1/2024) ADINet menyebut jumlah pengungsi ini antara lain 2.298 laki-laki, 2.490 wanita, 70 bayi, 327 anak-anak, 19 ibu hamil, 67 ibu menyusui, 301 lansia, dan 7 orang disabilitas.

BPBD NTT sendiri menyusun jumlah pengungsi berdasarkan jenis tempat pengungsian seperti tenda, rumah warga dan fasilitas umum yang mencapai 5.464 jiwa.

Pengungsi di tenda yang tersebar di 8 lokasi mencapai 2.610 jiwa. Sedangkan pengungsi di rumah warga yang tersebar di 24 titik mencapai 2.759 jiwa. Kemudian pengungsi di fasilitas umum mencapai 94 jiwa yang tersebar di 2 titik. 

Namun data BPBD untuk bayi, disabilitas, lansia, ibu hamil dan menyusui adalah yang tertinggi ketimbang data ADInet. BPBD NTT menyebut ada 75 bayi, 12 orang disabilitas, 565 lansia, 23 ibu hamil dan 118 ibu menyusui yang mengungsi.

Dalam laman ADINet yang diakses Jumat 12 Januari ini pun disebutkan tak adanya korban jiwa, terluka atau hilang, maupun rumah atau fasilitas publik yang terdampak kerusakan di 6 desa yang masuk kawasan rawan erupsi itu.

ADINet merupakan platform mengenai bahaya dan bencana apa pun yang terbuka untuk umum Laporan akan diverifikasi AHA Center atau Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan ASEAN dalam penanggulangan bencana. Platform ini didirikan negara-negara ASEAN dan bergerak di bidang koordinasi manajemen bencana.

Sebelumnya, Kalak BPBD NTT, Ambrosius Kodo, menanggapi pemberitaan adanya warga terdampak yang belum dievakuasi yang akhirnya dilakukan oleh pihak kepolisian.

Baca juga: Ratusan Pengungsi Erupsi Lewotobi Laki-laki Mulai Terserang Penyakit 

Menurutnya ada warga yang belum terjangkau karena berada di kebun yang sulit untuk diakses oleh petugas di lapangan.

"Terkendala adalah mereka mengungsi ke kebun dan susah terjangkau oleh posko karena posko fokus pada titik pengungsian," ungkap dia. 

Ia juga memohon maaf bila ada yang belum terlapor karena jaraknya dari posko sehingga terkendala dengan yang dideteksi.

"Jarak jangkauannya dan tidak terlapor ke posko, bukan posko mengabaikan tapi mungkin tidak terlaporkan oleh posko," kata dia sebelumnya. (fan)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved