Berita NTT

Transaksi Uang Tunai di NTT Alami Penurunan

Jika dibandingkan, jumlah uang yang diedarkan tahun 2023 lebih kecil daripad periode 2022 yakni sebesar Rp 7,6 triliun.

Penulis: Agustina Yulian Tasino Dhema | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/ASTI DHEMA
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur (KPw BI NTT), Agus Sistyo Widjajati saat konferensi pers di ruang Lasiana lantai 2 KPw BI NTT pada Jumat, 12 Januari 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema

POS-KUPANG COM, KUPANG - Transaksi tunai di Provinsi NTT tercatat mengalami penurunan di tahun 2023.

Hal ini tercatat dari menurunnya tingkat uang masuk (inflow) ke Bank Indonesia dan uang keluar (outflow) dari Bank Indonesia. Kemudian, implementasi digitalisasi QRIS di Provinsi NTT yang terus dilakukan.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur (KPw BI NTT),  Agus Sistyo Widjajati melaporkan, uang yang beredar atau uang yang dikeluarkan Bank Indonesia Provinsi NTT sebesar Rp 6,4 triliun selama periode 2023.

Jika dibandingkan, jumlah uang yang diedarkan tahun 2023 lebih kecil daripada periode 2022 yakni sebesar Rp 7,6 triliun.

Jumlah uang masuk pada 2023 tercatat sebesar Rp 6,2 triliun. Jika dibandingkan tahun sebelumnya tercatat mencapai Rp 6,9 triliun.

Sehingga jumlah uang yang masuk ke Bank Indonesia lebih banyak yakni sebesar Rp 199 miliar, sedangkan pada tahun 2022 uang masuk sebesar Rp 680 miliar atau mengalami penurunan sebesar 71 persen.

Di tengah menurunnya jumlah uang tunai yang beredar, sebaliknya digitalisasi mengalami peningkatan.

Baca juga: Bank Indonesia Proyeksi Ekonomi NTT Tumbuh pada Kisaran 3,29 Sampai 4,09 Persen pada 2024

Berdasarkan data per November 2023, jumlah transaksi QRIS pada 2023 mencapai 2,79 juta atau mengalami kenaikan sebesar 175,10 persen dengan nominal sebesar Rp 505,43 miliar atau meningkat sebesar 237,68 persen year on year (yoy).

Jumlah pengguna 278 ribu atau meningkat sebesar 50,87 persen (yoy) dengan jumlah merchant sebanyak 221 ribu atau meningkat sebesar 55,54 persen (yoy).

Sepanjang tahun 2023, telah terjadi pertumbuhan baik dari sisi volume dan nominal transaksi, serta jumlah user maupun merchant QRIS.

Terdapat lima kabupaten/Kota dengan rasio transaksi dan populasi terbaik, yakni Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Manggarai Barat, TTU, Sumba Barat, dan Ende. 

"Pengembangan QRIS akan terus dilanjutkan oleh Bank Indonesia Provinsi NTT pada 2024 dengan menargetkan mencapai 5,6 juta transaksi," ungkap Agus saat konferensi pers di KPw BI NTT, Jumat 12 Januari 2024.

Ia berharap masyarakat semakin nyaman bertransaksi secara non tunai. "Kita akan perluas dan kita akan mencoba untuk digitalisasi ini mensupport kepada user-user di lapangan usaha di pertanian dan perdagangan," ujarnya. (dhe)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved