Berita Kabupaten Kupang

Sikapi Dampak El Nino, Masyarakat Kabupaten Kupang Diimbau Tanam Pangan Lokal

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kupang Amin Juariah, Jumat 12 Januari 2023 mengungkapkan melihat anomali iklim yang belum menentu

POS-KUPANG.COM/YOHANES ALRYANTO TAPEHEN
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kupang Amin Juariah 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Tapehen

POS-KUPANG.COM, OELAMASI - Masyarakat Kabupaten Kupang terancam paceklik pangan terutama beras yang menjadi sumber karbohidrat setiap hari lantaran hujan juga belum turun secara konsisten di Kabupaten Kupang.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kupang yang menjadi garda terdepan soal urusan dapur masyarakat tetap memutar otak bagaimana masyarakat tetap memenuhi kebutuhan mereka.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kupang Amin Juariah, Jumat 12 Januari 2023 mengungkapkan melihat anomali iklim yang belum menentu seperti ini masyarakat harus beralih tanam dari menanam padi ke tanaman pangan lokal berupa jagung, kedelei, ubi atau singkong dan pisang serta tanaman hortikuktura lainnya.

Hal itu sudah mereka sosialisasikan kepada masyarakat dan juga ikut terapkan dalam gerakan tanam pangan lokal di Desa Oelatimo.

Pada Kamis 11 Januari 2024, sudah dilakukan penanaman mereka bersama Kepala Desa Oelatimo, Aprinus Kono, Ketua Majelis GMIT Sion Oelatimo, Pdt. Cinta Lado – Lisnahan, seluruh Satker Distanpan dan para Kepala bidang serta kelompok tani Koelneten dan Oelanisa.

Masyarakat sudah menyiapakan 40 hektar lahan siap tanam dan diharapkan Kadis Amin agar 2 kelompok tani terus berusaha meningkatkan hasil pertanian dan mengoptimalkan potensi lahan yang ada.

"Gerakan tanam pangan lokal ini adalah upaya kita bersama dalam memaksimalkan pendapatan petani sekaligus juga memaksimalkan lahan yang ada. Ditengah ancaman perubahan iklim akibat fenomena el-nino, kita harus pahami anomali iklim, jika sulit air, kita harus beralih untuk tanam jagung, ubi atau singkong, pisang, kedelai, dan pangan lokal lain agar ekonomi petani masih tetap berjalan," jelasnya.

Dirinya berharap dengan gerakan tanam pangan lokal ini, kebutuhan konsumsi pangan lokal di kabupaten kupang bisa dimaksimalkan bahkan dapat memenuhi kebutuhan pangan lokal pada tingkat regional

Gerakan ini sangat disambut baik oleh Petani di Desa Oelatimo. Salah satu petani, Nikolas Oenunu dari kelompok tani Koelneten mengatakan mereka biasanya di musim hujan menanam padi.

Namun melihat fenomena iklim seperti ini, anjuran yang diberikan oleh dinas pertanian memberikan mereka angin segar baru bagaiamana memaksimalkan potensi lahan dengan curah hujan yang minim.

"Gerakan ini sangat tepat. Ini juga upaya pemerintah untuk hadapi fenomena el-nino. Kami tidak dianjurkan tanam padi yang butuh air banyak, tapi kami dianjurkan tanam jagung, kedelai, ubi dan pisang atau pangan lokal lain. Ini langkah baik, ekonomi kami tetap terjaga saat masa panen nanti," ungkapnya.

Baca juga: Pemerintah Pusat Alokasikan Dana Desa 149 Miliar Bagi 160 Desa di Kabupaten Kupang

Nikolas Oenunu juga menjelaskan, jika lahan yang awalnya dibuka oleh mantan kepala desa Oelatimo Alm. Petrus Pollin pada tahun 1976 itu sempat vakum selama 20 tahun sejak tahun 1998 saat krisis moneter namun saat ini sudah kembali di buka.

Pada lahan seluas 40 hektar yang terletak di wilayah RT 011/ RW 006, dusun III, desa Oelatimo itu jelas Nikolas terdapat 118 anggota yang terbagi dalam dua kelompok tani.

Masing masing anggota mendapat jatah lahan seluas 25 are untuk dikerjakan. Dirinya meyakini, dengan dukungan penuh pemerintah lewat Dinas Pertanian dari mulai membantu menyiapkan lahan, menyediakan bibit serta mendukung ketersediaan pupuk, dan pembinaan dari para penyuluh, gerakan ini dapat berhasil dari awal tanam hingga panen nantinya.

Pada kesempatan itu Nikolas Oenunu juga mengharapkan sarana tambahan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat sekitar.

"Saya hanya minta pemerintah kembali bantu kami untuk siapkan akses jalan menuju lokasi lahan pertanian tersebut. Kemudian saluran irigasi yang permanen agar dapat dimanfaatkan secara baik dalam masa tanam nantinya," harapnya.

"Kalau irigasi sudah ada, kami bisa manfaatkan untuk tanam komuditi utama bukan hanya pangan lokal saja tapi jenis tanaman lain, kalau dapat dimanfaatkan secara baik lahan ini sangat bermanfaat bagi kami. Selain lahan pribadi kami, lahan ini juga sangat membantu ekonomi kami," tutupnya. (ary)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved