Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 13 Januari 2024, Ikutlah Aku

Pergulatan itulah yang menentukan kita untuk mau bertindak sesuai dengan panggilan dan ajakan itu atau tidak

Editor: Edi Hayong
DOK. POS-KUPANG.COM
Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik hari Sabtu 13 Januari 2024 

Kisah yang diangkat hari ini adalah tentang Yesus memanggil Lewi yang adalah seorang pemugut cukai itu dengan suara panggilan sekaligus ajakan: “Ikutlah Aku”.

Lewi yang ada duduk di rumah cukai sepertinya sedang menjalankan tugasnya sebagai pemungut cukai. Entah statusnya sebagai pemungut cukai atau siapapun di rumah cukai itu bukan menjadi persoalannya.

Yang menjadi sorotan di sini adalah rekasi Lewi ketika Yesus memanggilnya untuk mengikutiNya. Reaksinya adalah: “Maka berdirilah Lewi, lalu mengikuti Yesus.”

Menjadi menarik di sini adalah Lewi sepertinya tidak punya banyak waktu untuk berpikir atau bergulat tentang jawaban apa yang harus diberikan dalam panggilan ini. Dia ikut saja atau seperti apa.

Dalam kisah ini tidak diceritakan dengan rinci soal itu. Yang pasti di sini adalah dia bangun dari tempat duduknya lalu pergi mengikuti Yesus. Peristiwa tentang reaksi Lewi inilah yang menjadi titik refleksi kita.

Lewi dengan serta merta bangkit berdiri dari tempat duduk dan mengikuti Yesus. Dalam tanda kutip, kemungkinan besar sudah mendengar banyak tentang Yesus yang diceritakan orang-orang sebagai seorang nabi yang melakukan banyak mujizat dan tanda-tanda serta menyampaikan firmanNya kepada orang banyak.

Maka ketika dia dipanggil maka langsung mengikuti Yesus. Pribadi Yesus lalu menjadi fokus utama yang menonjol. Kepribadian Yesus yang sangat luar biasa itu menarik Lewi untuk langsung mengikutiNya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 12 Januari 2024, Pedulilah Penderitaan yang dialami Sesama

Lewi sendiri bukan orang yang luar biasa seperti Saul yang perawakannya lebih elok dari semua orang Israel pada saat itu. Namun Lewi hanyalah seorang pemungut cukai yang telah mendapat julukan “orang berdosa” di kalangan orang-orang Yahudi.

Lewi sendiri tidak memperhatikan hal itu apalagi Yesus. Lewi secara sadar, tahu dan mau untuk mengikuti Yesus ketika dia dipanggil. Panggil Lewi ini mengajarkan kita bahwa Tuhan tidak membeda-bedakan orang untuk mengikutiNya.

Yang menjadi fokus adalah diri kita sendiri. Apakah kita siap menerima panggilan Tuhan dan bangkit berdiri untuk mengikutiNya atau tidak. Untuk kita jaman ini, Tuhan dapat memanggil kita dalam banyak bentuk seperti lonceng gereja untuk misa atau ada orang yang sakit dan menderita atau dalam bentuk apa saja.

Dalam setiap situasi seperti itu, apakah kita siap untuk bangkit berdiri dari zona nyaman kita (tempat duduk) lalu pergi mengikuti Yesus atau tidak atau bertindak sesuai ajaran Yesus atau tidak.

Masalahnya ada pada kita. Kita kadang atau seringkali mengabaikan begitu saja panggilan Tuhan dengan begitu banyak alasan yang kita ciptakan atau bahkan dibuat-buat supaya kita terlihat begitu sibuk tentang hidup kita dan lupa untuk menjawabi panggilan Tuhan itu dengan pergi dan mengikutiNya.

Kita masih nyaman dengan ‘tempat duduk’ kita sendiri dan sulit untuk bangun dari tempat duduk itu. Maka marilah kita belajar dari Lewi untuk siap bangkit dan ikut Yesus.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama: semua kita tentunya dipanggil oleh Tuhan. Kedua, cara kita bereaksi terhadap panggilan Tuhan selalu berbeda. Ketiga, kita perlu keluar dari zona nyaman kita agar kita bisa bangkit berdiri dan ikut Yesus.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved