Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 7 Januari 2024, Kami Datang untuk Menyembah Dia
RP. Leo Kleden menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan Yesaya 60:1-6, Efesus 3: 2-3.5-6, dan Injil Matius 2: 1-12.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. Leo Kleden SVD dengan judul "Kami Telah Melihat Bintang-Nya di Ufuk Timur dan Kami Datang untuk Menyembah Dia"
RP. Leo Kleden menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan Yesaya 60:1-6, Efesus 3: 2-3.5-6, dan Injil Matius 2: 1-12.
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini dilampirkan teks-teks bacaan, mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil untuk hari raya Epifani atau Pesta Penampakan Tuhan.
1. Tuhan berfirman melalui Nabi Yesaya, "Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu." Yes 60: 1.
* Firman tentang Sion ini dimaksudkan juga utk kita umat Allah dewasa ini.
Tetapi siapakah yang sanggup melihat cahaya keagungan Tuhan yang telah terbit itu lalu memancarkan terang-Nya?
2. Pada peristiwa Natal Allah yang tak kelihatan menampakkan diri, tapi serentak menyembunyikan cahaya keagungan-Nya dalam sosok Bayi miskin di palungan, sehingga hanya kaum 'anawim' yaitu orang-orang kecil dan rendah hati seperti para gembala lebih dulu menjumpai Dia.
3. Pada Pesta Epifani Cahaya Wajah Tuhan, yang adalah terang bagi segala bangsa, dinyatakan kepada para Majus yang datang dari negeri jauh. Mereka ini mewakili semua bangsa lain yang juga merindukan penyelamatan seperti yang dinubuatkan Yesaya, "Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu" (Yes 60: 3).
4. Seperti para Majus yang dituntun oleh cahaya bintang, setiap kita pun dituntun oleh terang akal budi, oleh cahaya hati nurani, dan lebih lagi oleh cahaya iman untuk menemukan Sang Emanuel, Allah-beserta-kita.
5. Tanpa iman orang tidak bisa menjumpai Almasih. Tanpa iman hanya ada dua kemungkinan, seperti yang dilukiskan dalam Injil:
a. Para Ahli Taurat tahu dari Kitab Suci bahwa Almasih lahir di Betlehem, tetapi mereka tidak pergi bersama para Majus untuk mencari dan menyembah Dia. Ini sikap tak acuh.
b. Herodes mencari Dia dengan maksud untuk membunuh-Nya, karena Herodes merasa terancam oleh Kanak Yesus, yang disebut oleh para Majus "raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu".
Ini sikap angkara murka oleh nafsu kuasa.
6. Para Majus bersujud mempersembahkan emas, kemenyan dan mur, yang melambangkan bahwa Dia ini adalah Raja, Tuhan, dan Penyelamat.
Lalu mereka pulang melalui jalan lain, yaitu menempuh jalan hidup baru, karena mereka sudah menjumpai Almasih dan kini dituntun oleh terang cahaya-Nya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.