Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 7 Januari 2024, Epifani
Hari Raya Penampakan Tuhan adalah hari raya keagamaan dalam sejumlah denominasi gereja Kristen pada tanggal 6 Januari yang merayakan wahyu Allah
Tetapi Tuhan sudah memperingati agar mereka mengikuti jalan lain. Itulah kita manusia. Ada dua tipe. Pesta penampakkan Tuhan ini melahirkan tipe-tipe manusia. Pertama para majus dari Timur.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 7 Januari 2024, Kami Datang untuk Menyembah Dia
Mereka memiliki hati yang terbuka dan rendah hati menerima kehadiran Tuhan dalam hidup mereka dan akhirnya mereka mendapat ‘terang bintang’ yang membantu mereka menjumpai Tuhan. Setiap orang yang memiliki hati yang terbuka dan rendah hati, maka kita akan dituntunt oleh Roh Tuhan yaitu Roh kebenaran untuk dapat menemukan Tuhan.
Orang kedua adalah tipe Herodes. Tipe macam ini adalah orang-orang yang selalu mengandalkan diri dan ego mereka sendiri. Kehadiran orang lain akan sangat mengganggu mereka dan mereka akan sangat arogan kalau mereka tidak dihargai sebagai orang yang penting atau bermartabat.
Itulah manusia. Kesombongan kita sendirilah yang menghalangi kita untuk berjumpa dengan Tuhan karena kita hanya ingat diri kita sendiri dan tak ada tempat bagi Tuhan dalam hidup kita. Maka pesta penampakkan Tuhan mengajarkan kita untuk tetap rendah hati dan terbuka akan kehadiran Tuhan dalam hidup kita.
Kita pasti akan selalu dibimbingnNya dengan RohNya untuk bisa berjumpa dan peka terhadap kehadiran Tuhan dalam diri dan dalam diri orang lain dan setiap peristiwa hidupnya.
Mari kita belajar dari Yesus sendiri yang adalah Tuhan yang sudi turun ‘derajat’ menjadi seorang manusia biasa hanya untuk menyelamatkan kita.
Kita juga belajar dari 3 raja itu yang selalu terbuka untuk membiarkan Tuhan hadiri di dalam diri mereka. Dan kita berharap agar kita terhindar dari sikap seperti ‘Herodes’ yang tutup hati untuk kehadiran Tuhan.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama Tuhan selalu berinisiatif untuk menampakkan diriNya kepada kita dan kepada dunia lewat banyak cara.
Kedua, kelemahan kita terbesar adalah tidak memberikan tempat bagi kehadiran Tuhan dalam hidup kita sehingga, ketiga, kita tidak menampakkan Tuhan kepada orang lain tetapi kita hanya menampakkan diri kita sendiri.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.