Wawancara Eksklusif
Wawancara Eksklusif - Kepala Stasiun Geofisika Kupang: BMKG Pasang 37 Seismograf di NTT
NTT sering diguncang gempa. Dua gempa terkini menguncang Kabupaten Kupang dan Kota Kupang pada 28 Desember 2023 dan 2 Januari 2024.
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Alfons Nedabang
Ada terus. Selain kita berpotensi di daerah Pulau Flores itu, kita juga ada sesar aktif di wilayah Pulau Timor ini. Ada di Atambua, di Kabupaten Kupang juga ada.
Jadi masih ada kemungkinan terjadi gempa-gempa selanjutnya?
Masih. Karena suatu daerah yang pernah mengalami gempa bumi maka dia berpotensi akan terjadi gempa lagi.
Kapan terjadinya dan berapa kekuatannya kita tidak tahu. Sampai saat ini belum ada ilmu dan teknologi yang bisa memprediksi kapan gempa terjadi.
Kita flashback sedikit, tahun 1992 gempa Flores memicu tsunami, itu juga dipicu oleh pergeseran sesar?
Ya. Pulau Flores itu akibat adanya gerakan sesar Back Arc Thrust yang ada di Pulau Flores bagian Utara itu menimbulkan tsunami padahal gempanya tidak besar. Sebetulnya kalau secara pemodelan itu tsunaminya tidak akan setinggi yang kemarin karena tahun kemarin kita membuat suatu peta rawan tsunami untuk wilayah Maumere kita buat dengan gempa yang beresiko terbesar, makanya kita buat gempa yang kekuatan di atas 7 (Skala Richter), kita buat simulasinya di atas Pulau Flores.
Ternyata setelah dibuat dengan permodelan, dengan analisa lain, hasilnya menunjukkan bahwa ketinggian tsunami di daerah tersebut rata-rata paling besar di enam meter.
Padahal waktu tahun 1992 itu ada lebih dari enam. Ada yang sekitar 20 meter, 25 meter, kenapa bisa seperti itu? Karena pernah saya baca literatur dari para peneliti di Jepang, bahwa waktu kejadian gempa bumi di Flores tanggal 12 Desember 1992 itu dibarengi dengan adanya longsoran bawah laut jadi waktu gempa, gempanya itu karena bentuk patahan di dalam gempa itu adalah patahan normal yang berada di dasar laut sehingga menimbulkan tsunami.
Tapi karena itu berbarengan dengan longsor di dasar laut maka itu menimbulkan gelombang lebih tinggi lagi. Menurut para peneliti Jepang seperti itu karena sangat kompleks topografi batimetri yang ada di Laut Flores.
Kondisi seperti itu apa bisa terjadi di daratan Timor?
Kalau gempa-gempa yang di Timor hampir sebagian besar sumbernya gempa-gempa darat.
Kemungkinan tidak menimbulkan tsunami tapi kalau berada di Selatan dari wilayah NTT, yang saya bilang megathrust Sumba itu, kalau tinggal di situ kemungkinan bisa menimbulkan tsunami.
Dampaknya bisa ke Pulau Timor juga. Biasanya sesar aktif itu di darat, tidak ada yang di laut. Kalau di laut itu namanya subduction.
Tapi efeknya itu tidak memberi dampak?
Kalau di darat itu hanya menimbulkan kerusakan di darat saja. Tapi efek ke laut tidak ada. Beda dengan tsunami. Tsunami kan kalau gempanya terjadi di dasar laut akan menimbulkan patahan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.