Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Sabtu 6 Januari 2024: Hari Sabat

Renungan Harian Kristen Sabtu 6 Januari 2024 dengan judul Hari Sabat, merujuk pada Kitab Kejadian 2:1-4a. 

Editor: Alfons Nedabang
TANGKAPAN LAYAR
Ilustrasi sikap berdoa. Renungan Harian Kristen Sabtu 6 Januari 2024, Hari Sabat. 

Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan. ~ ayat 3

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Kristen Sabtu 6 Januari 2024 dengan judul Hari Sabat, merujuk pada Kitab Kejadian 2:1-4a. 

Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil, Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Januari 2024. 

Simak selengkapnya:

Hari Sabat, hari yang diciptakan Tuhan Allah bagi manusia dan seluruh ciptaan lainnya untuk beristirahat, sesuai arti kata Sabat: ”istirahat” atau ”berhenti bekerja”.

Berdasarkan konsep penciptaan dalam kitab Kejadian, Allah bekerja selama enam hari dan Ia berhenti pada hari ketujuh. Hari itu diberkati dan dikuduskan Allah.

Hari itu dikhususkan Allah sebagai hari Ia memberkati seluruh pekerjaan dan seluruh ciptaanNya, termasuk manusia. Allah memberi perintah, ”Ingat dan kuduskan hari Sabat.”

Baca juga: Renungan Harian Kristen Jumat 5 Januari 2024: Awal dan Akhir Yang Baik

Kini, kata Sabat telah kehilangan makna bagi banyak orang Kristen.

Ada yang berpandangan, bekerja adalah prioritas hidup, sehingga orang yang terus bekerja, menjadi workaholic. Ada pula yang berpandangan, hari ketujuh adalah hari istirahat penuh, hari berlibur, mengisi weekend dengan berwisata.

Seakan dengan begitu akan ada energi baru untuk memulai minggu kerja berikutnya.

Sabat adalah hari yang ditetapkan Tuhan sebagai hari istirahat untuk menikmati berkatNya. Allah mengajak manusia berhenti bekerja, beristirahat dari enam hari bekerja, karena di hari itulah Ia memberkati dan menguduskan manusia.

Pasal 1:28, Allah sendiri yang memberkati manusia dengan pekerjaan menaklukkan bumi. Saat manusia bekerja, ia sedang menaklukkan bumi, mengelolanya bagi kehidupan yang berkelanjutan.

Dan, saat manusia berhenti bekerja dan beristirahat, sesungguhnya ia sedang menaklukkan diri dan pekerjaannya kepada Allah agar dikuduskan.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Kamis 30 November 2023, Kejahatan Narcisistik

Langkah Iman

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved