Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 4 Januari 2024, Bawa dan Hantar Orang Lain kepada Yesus

Allah memanggil dan menyapa kita melalui pewartaan dan kesaksian para pendahulu kita dalam iman, seperti: orang-tua, guru, pengajar, teman, kerabat

Editor: Edi Hayong
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis RP. John Lewar SVD dengan judul : Bawa dan Hantar Orang Lain kepada Yesus. 

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis RP. John Lewar SVD dengan judul : Bawa dan Hantar Orang Lain kepada Yesus.

THN B/II: Hari Biasa Masa Natal RP. John Lewar SVD menulis renungannya merujuk pada bacaan : 1 Yohanes 3: 7-10, Mazmur 98: 1.7-9, Yohanes 1: 35-42

Berikut ini renungan lengkap yang ditulis oleh RP. John Lewar SVD

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Dalam injil dikisahkan kesaksian berantai tentang Yesus. Mulai dari Yohanes yang bersaksi tentang Yesus sebagai Anak Domba Allah. Kesaksiannya itu menghantar kedua muridnya kepada Yesus. Mereka berpindah panutan: dari guru kepada Mesias; beralih dari Yohanes kepada Yesus.

Lalu kesaksian Andreas menghantar Simon saudaranya kepada Yesus. Akhirnya, kesaksian Filipus menghantar Natanael kepada Yesus.

Pola kesaksiannya sama, hanya cara-caranya berbeda. Dengan demikian, cerita ini menjadi cermin untuk berkaca dan mensyukuri tahap-tahap perjalanan iman kita juga.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 3 Januari 2024, Kita Semua Diangkat Menjadi Anak Allah

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 3 Januari 2024, Memberi Kesaksian Iman

Bagaimana kita dahulu mengimani Yesus? Tentu saja Saya dan Anda sampai pada iman kepada Kristus karena mendengar pewartaan orang lain.

Allah memanggil dan menyapa kita melalui pewartaan dan kesaksian para pendahulu kita dalam iman, seperti: orang-tua, guru, pengajar, teman, kerabat, dll.

Itulah tahap awal iman kita. Sebuah langkah mendasar yang diharapkan untuk terus bertumbuh-kembang. Perhatikan gerak-pencarian kedua murid Yohanes: mereka mendengar lalu pergi mengikuti Yesus (ay. 37).

Mendengar tentang Kristus saja tidak cukup. Orang harus sampai pada tindakan nyata untuk mengikuti-Nya. Jika sudah mulai mengikuti-Nya, Saya dan Anda harus siap dengan langkah berikutnya untuk menjawab pertanyaan Yesus: “Apa yang kamu cari?” Inilah kalimat pertama Yesus dalam injil Yohanes, pertanyaan yang akan terus Ia ajukan kepada kita yang sudah mengikuti-Nya.

Selanjutnya, tahap pencarian iman para murid berpola: datang – melihat – tinggal bersama Yesus (ay. 39). Kita ditantang untuk sampai pada pengalaman “tinggal-bersama” Yesus: membiarkan Dia menyapa, memandang dan „mempertanyakan‟ kita. Pengalaman iman ini sifatnya khas, personal bukan massal.

Tanpa pengalaman “disapa secara khusus dan mendalam” seperti ini, iman kita masih di permukaan. Tanpa pengalaman iman ini, kita tetap saja berhenti pada
tahap „orang beragama‟, tanpa sungguh menjadi „insan beriman‟.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 2 Januari 2024, "Teguh dan Percaya dan Tinggal di dalam Allah"

Kemuridan kita masih bersifat gerombolan, belum perorangan. Injil hari ini juga memperlihatkan bahwa menjadi murid Tuhan itu adalah proses yang berkembang dan tidak seragam. Ada yang spontan mengikuti Yesus (seperti dua murid Yohanes).

Ada yang ragu-ragu dan perlu diyakinkan dahulu dengan „mukjizat‟ agar percaya (seperti Natanael). Ada yang membiarkan dirinya dituntun oleh orang lain tanpa
banyak bicara, tetapi langsung terlibat dan diberi peran (seperti Petrus). Pelbagai pengalaman-iman seperti ini dapat juga Saya dan Anda alami dalam hidup ini.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved