KKB Papua

Papua Masih Membara, Akankah Konflik Berakhir di Tahun 2024? Simak Ulasan Fakta ini

Hingga saat ini Papua masih membara. Panasnya masih terus terjadi sampai sekarang. Bahkan sepanjang tahun 2023, panasnya menjadikan Papua daerah hutam

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
MASIH MEMBARA – Hingga saat ini Papua masih membara. Daerah itu seakan neraka, karena kasus pembunuhan, tembak menembak dan lain sebagainya demikian akrab dengan kehidupan masyarakat. Akankah ini akan berakhir di tahun 2024? Awalahualam. 

Lalu, pascakabar mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe  meninggal dunia di Jakarta, pada Minggu 26 Desember 2023, isu tersebut mencuat lagi. Kali ini letusannya lebih dahsyat dari sebelumnya.

"Sebenarnya semua aman karena keluarga yaitu Ibu YuIce Enembe Wenda dan anak-anak serta keluarga besar melalui perwakilan keluarga sejak di Jakarta sampai dengan tibanya Jenazah di Jayapura, mereka telah menghimbau berulang kali, agar tidak boleh ada keributan atau kekacauan sehingga prosesi pemakaman berjalan dengan baik, aman dan lancar,"tulis Matheus dalam rilis yang diterima Tribun-Papua.com, Senin 1 Januari 2024.

Hal ini diperkuat lagi dengan imbauan dari pihak gereja oleh Presiden Gereja Injili Di Indonesia (GIDI), Pdt. Dorman Wandikbo, yang tentu telah membangun koordinasi dan komunikasi dengan Dewan Gereja Papua, Persekutuan Gereja Gereja Papua (PGGP), Dewan Adat Papua, Pimpinan Daerah Provinsi Papua serta pihak keamanan dalam hal ini Polda Papua.

Baca juga: KKB Papua Izinkan Istri Pilot Susi Air Temui Sang Suami, Tapi Syaratnya Begini

Baca juga: KKB Papua Saling Serang, Kampung Kecil Ini Jadi Saksi Tindakan Brutal Kelompok Kriminal Bersenjata

Sayangnya, fakta di lapangan berbeda, harapan dan kerinduan agar penghormatan terhadap jenazah pemimpin besar orang Papua, Lukas Enembe ini diwarnai  dan diciderai dengan beberapa insiden seperti penyerangan terhadap PJ Gubernur Papua, Ridwan Rumasukun serta Kapolda Papua, Irjen Polisi Mathius Fakhiri.

Kemudian terjadi aksi pembakaran beberapa ruko di Waena, dan semua kejadian ini patut disesalkan.

"ELSHAM Papua sangat menyesalkan kejadian-kejadian tersebut karena seharusnya insiden ini tidak perlu terjadi apalagi saat ini umat sedang berada dalam suasana perayaan Natal," terang Matheus.

"Tentu dengan pertistiwa ini, mengindikasikan kuat kepada kita semua bahwa adanya para pihak yang tidak ingin Tanah Papua dan  masyarakatnya hidup dengan aman dan damai oleh sebab itu selalu diganggu dengan berbagai cara serta memanfaatkan berbagai situasi,"sambung dia.

Sejak meninggalnya Lukas Enembe, Rakyat Papua, sungguh berduka.

Semestinya rasa duka yang mendalam serta penghormatan terhadapnya, dihormati juga oleh semua pihak.

"Beberapa Insiden yang terjadi sejak jenazah almarhum tiba dan selanjutnya diantar dalam prosesi ke Kampus GIDI di Polomo Sentani  dan kerumah kediaman di Koya Tengah, mengingatkan kita kepada peristiwa 2019 saat demontrasi melawan dan menolak rasisme terhadap Orang Asli Papua, di mana demo hari pertama yang dipimpin oleh para pimpinan mahasiswa,  berjalan aman dan damai, dan setelah ada demo susulan maka terjadilah insiden dengan korban jiwa dan harta yang tidak sedikit,"papar Matheus.

"Tentu kita semua tidak menginginkan kejadian seperti itu terulang dan juga menolak peristiwa yang terjadi kemarin".

Berikut imbauan ELSHAM Papua: 

1. Pihak manapun yang telah dengan sengaja merancang dan melakukan peristiwa yang terjadi
pada saat prosesi pegantaran jenazah Bapak Lukas Enembe dengan alasan dan kepentingan apapun patut bertanggung jawab.

2. Pimpinan  Agama,  Lembaga  Adat,  Pimpinan  Pemerintah  Daerah  dan  Polda  agar  terus membangun komunikasi guna mengontrol keadaan masyarakat.

3. Seluruh Masyarakat Papua dimanapun berada agar tidak termakan dengan provokasi dari pihak manapun, dan tetap berpegang pada Tata nilai budaya agar tetap bersatu dan saling mencintai serta menghadirkan suasana aman dan damai.

Baca juga: Pulang dari Pengamanan Ibadat Natal di Gereja Aifat, Kopda Hendrianto Ditembak Mati KKB Papua

Baca juga: Tindakan KKB Papua Renggut Puluhan Korban Jiwa, Terbanyak Warga Sipil Disusul Prajurit TNI

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved