Berita Nasional

6 Anggota TNI jadi Tersangka Kasus Pemukulan Relawan Ganjar-Mahfud

Penyidik TNI menetapkan 6 anggota Kompi B Yonif Raider 408/Suhbrastha Boyolali sebagai tersangka dugaan penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud.

Editor: Alfons Nedabang
WARTA KOTA/HO
Calon presiden, Ganjar Pranowo menjenguk relawan Ganjar-Mahfud korban penganiayaan oknum TNI di RSUD Pandan Arang Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (31/12/2023). 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Tim Penyidik TNI menetapkan 6 anggota Kompi B Yonif Raider 408/Suhbrastha Boyolali sebagai tersangka dugaan penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud di Jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali, Jawa Tengah, pada Sabtu (30/12).

Penetapan tersangka dilakukan setelah tim penyidik melakukan pemeriksaan selama dua hari. Enam anggota TNI yang ditetapkan sebagai tersangka itu yakni Prada Y, Prada P, Prada A, Prada J, Prada F dan Prada M.

"Berdasarkan alat bukti yang diperoleh dan keterangan para terperiksa, saat ini penyidik Denpom IV/4 Surakarta telah mengerucutkan 6 (enam) orang pelaku, masing-masing Prada Y, Prada P, Prada A, Prada J, Prada F dan Prada M," ungkap Kepala Penerangan Kodam IV Diponegoro Kolonel Inf Richard Harison, Selasa (2/12).

Richard menambahkan pihak penyidik TNI masih terus mendalami mengembangkan proses penyelidikan dan penyidikan. "Sampai dengan saat ini Penyidik Denpom IV/Surakarta masih bekerja untuk terus mengungkap dan mengembangkan proses penyelidikan dan penyidikan," ujarnya.

Sebelumnya Komandan Polisi Militer Kodam IV Diponegoro (Danpomdam) Kolonel CPM Rinoso Budi sempat menjelaskan bahwa 15 anggota TNI yang diamankan dan diperiksa tidak semua terlibat dalam pemukulan atau penganiayaan, namun ada juga yang berperan lain seperti membawa motor korban dan lainnya.

Baca juga: PDIP Minta Panglima TNI Tindak Tegas Oknum Prajurit yang Aniaya Relawan Ganjar-Mahfud

"15 anggota ini tidak semua yang memukul atau menganiaya, namun ada yang cuma ikutan, bawa motor korban, tarik korban dan lainnya. Makanya pemeriksaan saat ini masih berlangsung, saya dan Tim Pomdam juga di Solo memantau pemeriksaan," kata Rinoso pada Minggu (31/12).

Rinoso menyebut dari hasil pemeriksaan sementara, para pelaku penganiayaan mengaku terganggu dan akhirnya emosi karena suara knalpot brong yang terus diblayer-blayer oleh banyak relawan Ganjar-Mahfud yang melintasi jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali, tepatnya depan Markas Kompi 8 Yonir Raiders 408.

"Pemeriksaan sementara, mereka ini terganggu dan akhirnya emosi karena suara blayeran knalpot brong dari motor relawan Ganjar-Mahfud yang lewat. Apalagi katanya itu banyak motor dan terus lewat seperti memutar. Makanya ini kami akan mencari saksi warga yang mengetahui kejadian tersebut," jelas Rinoso.

Menanggapi penetapan tersangka itu calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengapresiasi pihak TNI. "Saya terima kasih dan saya mengapresiasi pihak TNI yang demikian cepatnya merespons persoalan ini," kata Ganjar kepada wartawan di Jepara, Selasa (2/1). "Saya apresiasi kepada TNI yang melakukan tindakan cepat," ia menambahkan.

Ganjar berujar penetapan tersangka ini adalah momen saling kontrol antara para pendukung capres dengan aparat keamanan, dalam hal ini TNI.

Menurutnya, kasus yang menimpa relawannya di Boyolali beserta tindak lanjut hukumnya sudah cukup untuk menjadi pelajaran agar setiap pihak dapat saling menghormati jelang Pemilu 2024.

Baca juga: Relawan Ganjar Target Ganjar-Mahfud Menang 90 Persen di NTT

"TNI tidak boleh semena-mena, maksud saya oknum-oknumnya tidak boleh semena-mena, dan kita yang dari relawan, pengusung, pendukung, juga mesti taat hukum, sehingga sama-sama saling menghormati," ungkap eks Gubernur Jawa Tengah itu.

Ia juga menyinggung bahwa tim hukum Ganjar Pranowo-Mahfud MD bakal terus memantau proses hukum terhadap kasus penganiayaan relawan oleh 6 tentara itu. Ia berharap para korban kelak mendapatkan rasa keadilan.

"Karena tadi teman kita yang kemarin sempat dirawat, yang sudah pulang itu, ternyata ada matanya bermasalah ya, dan sekarang masuk (rumah sakit) lagi," ujarnya memberi contoh.

Kasus penganiayaan terhadap relawan Ganjar viral setelah terekam lewat CCTV dan beredar di media sosial. Insiden itu diduga terjadi usai korban tertinggal dari rombongan yang sedang melakukan konvoi sepeda motor saat acara Ganjar di Boyolali, Sabtu (30/12). Mereka konvoi sepeda motor dengan knalpot tidak standar yang bersuara keras.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved