Berita NTT

Penjabat Ayodhia Kalake Klaim Enam Sektor ini Mampu Urai Ragam Persoalan di NTT

Selain itu, masalah lain adalah indeks pembangunan manusia (IPM) yang masih rendah, kualitas infrastruktur yang terbatas dan permasalahan lainnya.

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/RAY REBON
Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia Kalake bersama Kepala Kpw BI NTT, Donny Heatubun bersama undangan lainnya saat melakukan panen perdana Cabai di Lahan GS Organik, dan peninjauan model bisnis pengembangan ekonomi pesantren di pondok pesantren Hidayatullah Batakte, pada Selasa 17 Oktober 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake menyebut ada enam sektor yang dianggap bisa mengurai beragam persoalan di Provinsi NTT

Persoalan seperti kemiskinan dan kemiskinan ekstrem, stunting, tindak pidana perdagangan orang atau TPPO hingga PMI non prosedural.

Selain itu, masalah lain adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang masih rendah, kualitas infrastruktur yang terbatas dan permasalahan lainnya.

"Dengan ruang fiskal daerah yang terbatas, salah satu upaya yang mesti terus kita lakukan ke depan adalah dengan meningkatkan jumlah dan nilai investasi," kata Ayodhia Kalake di acara HUT ke 65 NTT, Rabu 20 September 2023.

Baca juga: Ombudsman NTT Temui Manajemen ASDP Cabang Kupang di Bolok

Dia menyebut, investasi NTT belum memberi kontribusi hingga 1 persen secara nasional. Padahal NTT punya berbagai kekayaan yang bisa didorong dalam investasi demi menuntaskan berbagai permasalahan di NTT. 

Adapun enam sektor versi Ayodhia Kalake, yang dinilai mampu menyelesaikan sejumlah masalah itu diantaranya, bidang pariwisata. 

Di bidang ini, NTT punya 1.582 destinasi wisata berupa keajaiban alam, eksotisme kebudayaan, dan keunikan atraksi tradisional, yang dapat menjadi peluang investasi untuk "paket wisata tematik dan lengkap." 

Keberadaan Labuan Bajo sebagai salah satu dari lima Kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas yang telah menjadi salah satu destinasi favorit berkelas dunia dapat menciptakan peluang.

Baca juga: Dinas Peternakan NTT Juara Lomba Kebersihan, Ini 6 OPD Lingkup Pemprov Paling Kotor

"Tentunya dapat menciptakan peluang pendukung pariwisata seperti konektivitas dan akomodasi," sambung dia. 

Bidang lainnya adalah pertanian dan perkebunan. NTT memiliki komoditas pertanian dan perkebunan yang berkualitas seperti jagung, kelor, kopi, cokelat, cengkeh dan vanili. 

Kopi Flores khususnya kopi Manggarai pernah meraih penghargaan terbaik tahun 2019 di Paris. Coklat Gaura asal Sumba memiliki citra rasa yang sangat memikat dan pernah mengikuti pameran coklat terbesar dunia yaitu Salon du Chocolat 2019 di Paris.

Pada bidang peternakan, NTT merupakan salah satu daerah pemasok daging sapi terbesar untuk memenuhi kebutuhan nasional. 

Baca juga: Penjabat Gubernur Ayodhia Kalake Bicara Investasi Saat HUT ke- 65 NTT 

"Pemerintah daerah terus berfokus untuk meningkatkan kualitas pembibitan sapi unggulan khas daerah, seperti Sumba Ongole," kata dia. 

Menurut dia, sektor peternakan NTT menyediakan peluang investasi yaitu pabrik pakan ternak, kawasan penggembalaan ternak atau ranch, serta industri pengolahan daging sapi, babi, dan ternak lainnya.

Sedangkan di bidang kelautan dan perikanan, potensi perikanan tangkap NTT mencapai 393.360 ton per tahun, namun realisasi pemanfaatannya baru mencapai 139.050 ton atau sebesar 35,34 persen. 

Potensi lahan rumput laut mencapai 89.110,10 Ha dan baru dimanfaatkan 14.007 ha atau 15,72 persen. Adapun, potensi lahan garam di NTT mencapai 52 ribu ha dengan pemanfaatan 11 ribu hektar.

Baca juga: HUT ke-65 NTT, Sekda NTT Ajak Generasi Muda Pahami Sejarah Provinsi NTT

Potensi perikanan tangkap NTT mencapai 393.360 ton per tahun, sedangkan saat ini realisasi pemanfaatannya baru mencapai 139.050 ton atau sebesar 35,34 persen. 

"Peluang investasi di bidang ini dapat dikembangkan dari hulu sampai hilir melalui kemitraan dengan masyarakat nelayan dan petambak," sebutnya. 

Kemudian, bidang energi dan pertambangan, NTT juga mempunyai potensi energi baru terbarukan (EBT) yang bersumber dari laut yang dapat dikembangkan sebagai pembangkit listrik tenaga arus laut (PLTAL). 

Sumber listrik itu memanfaatkan karakteristik beberapa selat di NTT yaitu Selat Pantar di Alor, Selat Gonzalu dan Selat Boleng di Flores Timur dan Selat Molo Manggarai Barat. 

"Sejak tahun 2017, Pulau Flores juga telah ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai pulau panas bumi," urainya.

Sementara Pulau Sumba dan Pulau Timor sesuai untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga surya karena tingginya intensitas sinar matahari. 

"Kita juga kaya akan potensi pertambangan seperti mangan, pasir besi, bauksit, dan pasir kuarsa, dengan kualitas tinggi akibat faktor alamiah," tambahnya. (fan)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved