Berita Flores Timur

Muda Tuan, Ritual Memandikan Patung Bayi Yesus di Kapela Tuan Meninu Larantuka

Ada pula pohon Natal dari botol plastik berdiri megah di pinggir jalan protokoler wilayah Amagarapati.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN
KAPELA - Kapela Tuan Meninu di Kota Rowido, Kelurahan Sarotari, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur. 

"Nanti pakai sempirang, itu macam sekat dari tripleks. Orang-orang tidak boleh masuk ke dalam dan nonton, tunggu sampai selesai," jelasnya.

Umat diperbolehkan berdiri di luar kapela, dan biasanya berjejer sepanjang gerbang yang mengarah ke Taman Doa Tuan Meninu, tempat Patung Yesus Tersalib dalam peti kecil hitam diarak dengan perahu saat prosesi laut.

Mereka selalu mengantri air kelapa usai ritual untuk dijadikan berkat. Menurut Petrus, banyak mujizat yang terjadi, semisal mengantar anak lulus pekerjaan dan menyembuhkan orang sakit.

Kesaksian Mandikan Patung Sakral

Saking sakral serta punya pantangan, mulut perempuan lansia yang memandikan patung Bayi Yesus seolah terkunci. Salah satunya, Perpetua Klara Diaz. Perempuan 74 tahun ini sudah dua periode menjalan tugas mulia itu.

Perpetua menjalankan tugas pertama tahun 2007-2009, kemudian lanjut pada tahun 2017-2019. Tak ada satu kata yang keluar dari bibirnya soal pengalamannya memandikan bayi penebus dosa.

"Saya tidak bisa cerita, karena itu pemali. Nanti kami bisa dapat musibah, itu sudah berlaku sejak jaman leluhur," katanya saat duduk di depan rumah turuan kelima Qinta Besa.

Waktu itu, katanya, dia bersama tujuh ibu-ibu seusianya yang bertugas dalam Kapela Tuan Meninu. Ia membasuh bayi Yesus dengan lembut sembari melantunkan doa dan ujud khusus dalam hati kecilnya.

"Kami pake kaos tangan saat mandikan Tuan. Waktunya (durasi memandikan) sekitar satu jam lebih. Itu saja, yang lainnya saya tidak bisa sebutkan karena rahasia kami," pungkasnya.

Wajah Larantuka Mulai Dihiasi Ornamen Natal

Perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 tinggal menghitung hari. Suasana batin umat di ujung timur Pulau Flores, khususnya di Kota Larantuka dengan julukan Kota Kerajaan Katolik sudah terasa dan mulai merias rumah mereka dengan ornamen Natal.

Ornamen Natal seperti pohon dan kandang yang dilengkapi hiasan lampu warna-warni memang identik dengan perayaan akhir bulan Desember tersebut.

Aktivitas umat dari rumah hingga kapela dan gereja dipantau POS-KUPANG.COM sejak beberapa pekan terakhir. Mulai aksi bersih sampah, kemudian merias wajah kota dengan pohon Natal berbahan barang bekas.

Di Kelurahan Sarotari, tepatnya sebuah lorong samping Ale Mart, ada pohon Natal berukuran cukup besar berbahan dasar sabut kelapa. Ada pula pohon Natal dari botol plastik berdiri megah di pinggir jalan protokoler wilayah Amagarapati.

Selain itu, umat Paroki Maria Pembantu Abadi Weri, kelurahan paling timur di Kota Larantuka tampak khusyuk dengan tradisi pemberkatan oleh sejumlah pastor.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved