Berita Alor

Kementerian Kesehatan Adakan Monev Program Malaria Perdhaki di Kabupaten Alor

Terkait pemberantasan malaria ini, Dedy menambahkan bahwa pihaknya tidak bisa bekerja sendiri. Perlu ada koordinasi lintas program bersama masyarakat.

Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/ROSALIA ANDRELA
MONEV - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), mengadakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) program Malaria Persatuan Karya Dharma Kesehatan Indonesia (Perdhaki) di Desa Morba. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela

POS-KUPANG.COM, KALABAHI - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), mengadakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) program Malaria Persatuan Karya Dharma Kesehatan Indonesia (Perdhaki) yang dijalankan oleh SSR Klinik St. Elisabeth Tombang.

Pada kegiatan Monev ini, rombongan Kemenkes mengunjungi Desa Morba, Kecamatan Alor Barat Daya yang merupakan salah satu desa yang masih memiliki kasus Malaria di Kabupaten Alor.

Dedy Suprianto, S.SI., MKM selaku Ketua Tim Monev menyampaikan bahwa kedatangannya bersama rombongan ke Desa Morba, selain untuk bersilaturahmi juga untuk berdialog terkait program malaria yang sudah berjalan bersama kepala desa, kader program malaria, dan warga setempat.

Baca juga: NTT Provinsi Tertinggi Kepuasan masyarakat Terhadap Layanan Puskesmas. Raih Penghargaan Menkes

“Tujuan kami dattang ke sini adalah untuk menjalin silaturahmi, sekaligus berdialog dengan kepala desa, kader program malaria, dan warga desa terkait program malaria yang sudah berjalan ini. Kenapa demikia? karena dua desa yakni Desa Morba dan Desa Moramam masih dilaporkan ada kasus Malaria,” ujarnya, Rabu 20 Desember 2023 di halaman Kapela St. Petrus Mayemol, Desa Morba.

Lebih lanjut Dedy menuturkan bahwa target bebas malaria di Provinsi NTT adalah di tahun 2027, dan di kabupaten harus bisa lebih cepat dari target tersebut.Untuk itu perlu dimulai pemberantasan malari di tingkat desa.

“Kami perlu tahu kondisi di sini seperti apa, penganggarannya bagaimana, karena ini penting terkait dengan pemberantasan malaria. Target secara nasional, tahun 2023 Indonesia bebas malaria, sedangkan di provinsi tahun 2027 bebas malaria. Tingkat kabupaten harus lebih cepat dari target provinsi, untuk mencapai target itu kita harus mulai dari desa,” tuturnya.

Baca juga: Polres Alor Adakan Latihan Pra Operasi Lilin Turangga 2023

Terkait pemberantasan malaria ini, Dedy menambahkan bahwa pihaknya tidak bisa bekerja sendiri. Perlu ada koordinasi lintas program bersama masyarakat.

“Poin paling penting adalah masyarakat harus bersama-sama membangun kesadaran, maka kita bisa mengendallikan malaria. Kkami berterim kasih kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Alor dan Perdhaki yang telah berupaya keras menanggulangi kasus malari di Kabupaten Alor. Kalau kita ikuti tren kasus di sini, terjadi penurunan kasus. Nah kasus yang sudah menurun ini kita berupaya agar kita bebas malaria. Kabupaten Alor tinggal sedikit lagi, untuk itu saya mohon kerjasama semua pihak,” pungkasnya.

Dedy mewakili tim Kemenkes mengucapkan terima kasih atas penyabutan secara adat, partisipasi Kepala Desa Morba dan Kepala Desa Morumam, serta warga desa yang menyambut kedatangan mereka.

Sementara itu, Urbanus Kamengkari, selaku Kepala Desa Morba menyampaikan keluhannya terkait jauhnya fasilitas kesehatan terdekat.

Baca juga: Jelang Hari Raya Natal, Pakaian Rombengan Laris di Kalabahi Alor

“Hari ini saya tidak lihat ada orang dari kabupaten atau dari Dinas Kesehatan yang hadir di sini. Sayab ngin sampaikan bahwa jangkauan fasilitas kesehatan, jaraknya sangat jauh dari sini. Petugas kesehatan boleh saja omong tentang 3M untuk memberantas malaria, tetapi tidak pernah ada edukasi mendalam dan prakteknya seperti apa hanya bagikan bubuk abate saja,” keluhnya.

Menurut Urbanus, kehadiran Dinas Kesehatan Kabupaten Alor pada kunjungan Kemenkes di Desa Morba ini penting agar pihaknya bisa menyampaikan keluhan secara langsung.

“Program dari Perdhaki ini memang sudah tutup setelah 8 tahun. Tetapi kami juga menginginkan kehadiran Dinkes Kabupaten di sini bersama dengan orang-orang kementerian. Kami juga minta kalau bisa dibangunkan lagi 1 fasilitas kesehatan di desa kami, agar mudah dijangkau oleh masyarakat,” pungkasnya.

Urbanus dan masyarakat mengucapkan terima kasih atas kehadiran rombonga Kemenkes yang telah jauh-jauh dari Jakarta, mengunjungi Desanya.

Adapun rombongan Kemenkes yang datang yakni Iqbal R.F. Elyazar, MPH, DPhil, Dr. dr. Ajib Diptyanusa, DTM&H, MCTM, Sp. Park, Agung Pratama SKM, dr. Lenny, dan Terotji File selaku Perwakilan Perdhaki NTT. Hadir pula, Samuel Lekay selaku Kepala Desa Moramam, kader-kader malaria, dan warga desa setempat. (cr19)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved