KKB Papua

KKB Papua Izinkan Istri Pilot Susi Air Temui Sang Suami, Tapi Syaratnya Begini

Kelompok Kriminal Bersenjata memberikan toleransi kepada istri pilot Susi Air untuk menemui sang suami di Tanah Papua tapi harus penuhi syarat ini.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
TEMUI SUAMI – Istri pilot Susi Air dibolehkan bertemu sang suami yang kini masih disandera KKB Papua. Tapi syaratnya harus didampingi anggota PBB, tanpa satu pun orang Indonesia. 

Ketika disinggung tentang tempat pertemuan, Sebby Sambom mengatakan, bahwa hal itu harus didikusikan terlebih dahulu dengan utusan PBB.

Maksudnya, adalah apakah pertemuan itu dilaksanakan di Papua atau di negara ketiga, itu harus disepakati dulu. “Bagi kami, tim PBB juga tidak mungkin langsung masuk Indonesia tetapi harus melalui negara lain,” jelas Sebby.

Untuk diketahui, istri pilot Philips Mark Merthens bernama Maria Merthens. Ia merupakan warga Pangandaran, Jawa Barat. Hal ini diungkapkan oleh Susi Pudjiastuti.

Menurut Susi Pudjiastuti, pilot yang disandera KKB Papua itu berkebangsaan Selandia Baru itu. Philips sudah bekerja di Susi Air sejak 2012.

Bahwa saat itu, Philips Mark Merthens sempat mengundurkan diri pada tahun 2015. Tetapi setelah lima bulan berlalu, ia kemudian bergabung lagi dengan Susi Air pada tahun 2020.

"Saya ingat kalau dia (Philips) bergabung dengan Susi Air tahun 2012. Tapi tiga tahun kemudian ia resign. Tetapi dua tahun lalu kembali lagi ke Susi Air," kata Susi dalam konferensi pers di Jakarta Timur beberapa waktu lalu.

Mengenai pernyataan Frits Ramandey tentang istri pilot Susi Air yang berpeluang menemui suaminya, Philips Mark Merthens di hutan Papua, kini viral di media sosial.

Dalam kabar tersebut, terungkap bahwa istri Philips Mark Merthens pernah diminta untuk datang dan menjenguk sang suami yang disandera TPNPB OPM Egianus Kogoya.

Namun permintaan itu tak diketahui apakah terpenuhi atau tidak. Namun apa yang disampaikan tersebut merupakan opsi yang ditawarkan dalam rangka membebaskan sang pilot dari tangan anggota KKB Papua pimpinan Panglima Kodap III Ndugama, Nderakma, Egianus Kogoya.

Menurut Susi Pudjiastuti, ia sungguh berharap agar pilot yang telah disandera selama 10 bulan lebih itu segera dibebaskan. Dan, momen pembebasan tawanan itu adalah pada Hari Raya Natal, 25 Desember 2023.

“Bagi kami, waktu yang tepat untuk membebaskan pilot tersebut, adalah menjelang Hari Raya Natal 25 Desember 2023. Ini jadi momen yang tepat untuk membebaskan pilot dari penyanderaan,” ujar Susi.

Untuk diketahui, Philips Mark Merthens sudah disandera KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023. Sejak itu sampai sekarang, pilot tersebut tak diketahui keberadaannya.

Terbetik kabar, ia selalu dibawa ke mana pun Egianus bergerak. Saat ini pilot tersebut semakin kurus jika dibandingkan dengan keadaan sebelumnya.

Baca juga: Pilot Susi Air Masih Ditawan, Belum Ada Tanda-Tanda akan Segera Dibebaskan KKB Papua

Baca juga: Nasib Pilot Susi Air di Tangan KKB Papua: Kalau Pakai Kekuatan Militer, Jangan Harap Bisa Dibebaskan

Menurut Sebby Sambom, kondisi fisik pilot tersebut wajar adanya. Sebab saban hari ia mengonsumsi bahan makanan yang apa adanya, bahan makanan tak sedikit pun mengandung lemak.

Karena faktor itu sehingga kondisi fisiknya praktis kurus. Tetapi ia selalu sehat, membaur bersama KKB Papua. Bahkan para anggota Kelompok Separatis Teroris itu menjaganya seperti telur. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved